Piutang
adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dai
dilaksanakannya politik penjualan kredit.
PT Maju
Abadi yang dipimpin oleh Rifqi Suja Hilman, ingin merangsang minat para
pelanggan untuk membeli produk Jenangnya dengan menggunakan politik kredit.
Karena hal ini akan menimbulkan beberapa keuntungan dalam bentuk:
a.
Kenaikan hasil penjualan
b.
Kenaikan laba, sebagai akibat dari kenaikan dalam hasil
penjualan
c.
Memenangkan persaingan, karena politik penjualan kredit
yang agresif akan dimungkinkan untuk merangsang konsumen dalam melakukan
pembelian.
Tapi dalam
melakukan politik kredit ini, PT Maju Abadi juga telah mengantisipasi beberapa
hal yang mempengaruhi besar kecilnya piutang yang ada, antara lain:
a.
Memperhitungkan volume penjualan, semakin besar volume
penjualan maka akan semakin besar piutang yang beredar
b.
Memperhitungkan syarat/ batas pembayaran bagi penjualan
kredit, karena semakin panjang batas waktu pembayarannya maka akan semakin
besar jumlah piutangnya.
c.
Mempertimbangkan tentang batas volume penjualan kredit,
karena semakin besar batas volume penjualan kredit maka akan semakin besar pula
piutang yang akan ada.
d.
Mempertimbangkan kebiasaan membayar para pelanggan
kredit, karena apabila para pelanggan membayar kredit mundur dari waktu yang
dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar.
e.
Melakukan kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan
secara aktif dan konsisten, jika penagihan bersifat aktif dan pelanggan
melunasinya maka besarna jumlah piutang relatif kecil, begitu pula sebaliknya.
Biaya Atas
Piutang
1.
Biaya pengahpusan piutang
Ini harus diperhitungkan pada setiap periode, biaya
penghapusan piutang ini nantinya akan dimasukkan ke debet jika benar-benar
tidak dapat ditagih.
Contoh dalam jurnal penyesuaian:
Cadangan
kerugian piutang Rp 1.000.0000 -
Piutang
dagang - Rp 1.000.000
(ini menunjukkan adanya penghapusan pada suatu piutang)
2.
Biaya pengumpulan piutang
Ini berhubungan dengan kegiatan penagihan piutang seperti
transportasi, berkas-berkas dan lainnya.
Ilustrasi dalam sebuah jurnal umum:
Biaya
pengumpulan utang Rp
500.000 -
Kas - Rp 500.000
3.
Biaya Administrasi
Dalam hal piutang butuh biaya adminstrasi juga, contoh
dalam jurnal umum:
Biaya
Administrasi piutang Rp
100.000 -
Kas - Rp 100.000
4.
Biaya Sumber Dana
Untuk menjaga piutang maka butuh dana baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Dana tersebut diperlukan untuk biaya sumber dana
(weighted cast). Ilustrasi dalam jurnal umum:
Biaya
sumber dana Rp
200.000 -
Kas - Rp 200.000
MANAJEMEN
PIUTANG
1.
Perencanaan jumlah dan pengumpulan piutang
PT Maju Abadi telah melakukan perencanaan jumlah piutang
dan pengumpulan rencana penjualan jenang sebagai berikut:
1)
Januari Rp
20.000.000
2)
Februari Rp
21.000.000
3)
Maret Rp
22.000.000
4)
April Rp
23.000.000
5)
Mei Rp
24.000.000
6)
Juni Rp
25.000.000
7)
Juli Rp
26.000.000
8)
Agustus Rp
27.000.000
9)
September Rp
28.000.000
10)
Oktober Rp
29.000.000
11)
November Rp
30.000.000
12)
Desember Rp
31.000.000
Syarat pembayaran ditetapkan 4/15 net 30.
Berdasarkan data tahun lalu, pembayaran para pelanggan
adalah:
a.
20% dari penjualan setiap bulan dibayar kontan pada saat
pembelian
b.
50% dari penjualan setiap bulan trkumpul dalam 15 hari
dalam bulan yang sama
c.
10% dari penjualan setiap bulan terkumpul dalam 15 hari
bulan berikutnya
d.
15% dari penjualan setiap bulan terkumpul sesudah 15 hari
dan pada bulan berikutnya
e.
5% dari penjualan setiap bulan merupakan piutang yang
tiddak tertagih/ bad debt.
Sedangkan piutang yang belum tertagih bulan Frsember tahun lalu yang kan
diterima pada Januari tahun yang akan datang sebesar Rp 1.500.000
Keterangan:
Untuk
menghitung bulan januari;
1.
Piutang belum tertagih bulan Desember tahun sebelumnya Rp
1.500.000 akan teratagih bulan Januari
2.
Penjualan tunai 20% tidak termasuk dalam perhitungan
rencana piutang, tetapi dalam Laporan Rugi/Laba akan terkait besarnya potongan
4%.
3.
Piutang yang tertagih januari adalah:
a.
Piutang awal tahun lalu adalah Rp 1.500.000
b.
(50% x Rp 20.000.000) – 4% x (50% x Rp 20.000.000) Rp 9.600.000
Rp 11.100.000
4.
Piutang Januari yang tertagih bulan Februarui:
a.
(10% x Rp 20.000.000) – 4% x (10% x Rp 20.000.000) Rp 1.920.000
b.
15% x 20.000.000 Rp
3.000.000
Rp 4.920.000
c.
Piutang tidak tertagih (5% x Rp 20.000.000) Rp 1.000.000
5.
Piutang yang timbul bulan januari adalah:
a.
(50% x Rp 20.000.000) – 4% x (50% x Rp 20.000.000) Rp
9.600.000
b.
(10% x Rp 20.000.000) – 4% x (10% x Rp 20.000.000) Rp
1.920.000
c.
15% x 20.000.000 Rp
3.000.000
Jumlah Rp14.520.000
Untuk bulan-bulan berikutnya dihitung dengan cara yang
sama.
2.
Pengendalian Utang
PT Maju Abadi dalam melaksanakan pengendalian piutang
secara ketat, maka dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a.
Penyaringan langganan
Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan serendah mungkin resiko kredit yang
akan tidak terbayar oleh pelanggan. Maka harus memperhatikan faktor-faktor
dibawah ini:
1)
Adanya kesanggupan secara jujur untuk membayar kredit
tersebut
2)
Adanya kemampuan pelanggan yang diukur secara subyektif
oleh perusahaan
3)
Adanya ikatan/ jaminan untuk keamanan sebagai resiko
kredit seperti surat-surat berharga atau benda-benda yang ada nilainya.
b.
Penentuan resiko kredit
Dapat kiranya ditentukan besarnya resiko kredit dari pengalaman tahun-tahun
sebelumnya. Sehingga merupakan informasi bagi manajemen keuangan untuk kemudian
direncanakan penyediaan cadangan penghapusan dan pengumpulan piutang pada suatu
periode tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan PT Maju Abadi adalah:
1)
Penentuan batas resiko kredit yang dapat diperhitungkan
dengan mengambil pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Contoh:
Dalam 5 tahun terakhit terjaadi kredit yang tidak dapat tertagih : 6%, 4%,
3%, 5%, 4% dari besarnya penjualan kredit.
Maka dapat ditentukan batas tertinggi adalah 6% dari penjualan kredit
merupakan resiko kredit.
Atau dapat diperhitungkan dengan estimasi probablitas seperti berikut:
Resiko Kredit tahun
sebelumnya Probablitas
6% 25%
4% 10%
3% 25%
5% 20%
4% 20%
Maka besarnya mean dari resiko kredit itu adalah:
6% x 0,25 = 1,50%
4% x 0,10 = 0,40%
3% x 0,25 = 0,75%
5% x 0,20 = 1,00%
4% x 0,20 = 0,80%
Mean 4,45%, jadi resiko kredit adalah 4,45%
2)
Mengadakan klasifikasi dari pelanggan. Dari pengalaman
masa yang lalu, dapat diperhitungkan resiko kredit yang terjadi, menjadi
beberapa anatara lain:
-
Golongan resiko kredit dibawah 4,45%
-
Golongan resiko kredit pada 4,45%
-
Golongan resiko kredit di
atas 4,45%
3)
Seleksi para pelanggan tetap. Dari klasifikasi di atas,
maka bagi pelanggan tetap dapat ditempuh kebijakan adalah tidak memberikan
kredit baru kepada golongan resiko diatas 4,45%, dan dapat memberikan kredit
baru lagi kepada golongan resiko sama atau dibawah 4,45%.
c.
Penentuan potongan-potongan.
Untuk memberikan rangsangan bagi pelanggan agar membayar pada waktu yang
ditetapkan, maka PT Maju Abadi memberikan potongan-potongan bagi pelanggan yang
membaayar pada waktu yang ditetapkan.
Contoh: seperti yang disebut diatas 2/15 net 30. Ini berarti bagi pelanggan yang membayar
kreditnya dalam waktu 15 akan mendapatkan potongan 2% dari besarnya beban
kredit. Dan pembayaran sesudah 15 hari sampai selama-lamanya 30 hari tidak
diberikan potongan, tetapi bila lebih dari 30 hari diberikan biaya administrasi
penagihan.
d.
Pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan
penarikan kredit.
e.
Penetapan ketentuan-ketentuan dalam menghadapo penunggak
PT Maju Abadi telah menyiapkan ketentuan-ketentuan sebagai antisipasi bagi
para penunggak agar melunasi kreditnya, antara lain:
1)
Mengirimkan surat-surat tagihan kepada pelanggan yang
menunggak
2)
Melakukan penagihan secara aktif, baik langsung ataupun
dengan surat
3)
Menarik jaminan atau ikatan baik berupa benda-benda,
surat-surat penting dan sebagainya.
3.
Penggunaan Ratio
Hal ini dilakukan untuk memutuskan apakah manajer akan
memperketat atau memperlunak persyaratan penjualan kreditnya. Dengan
membandingkan tingkat perputaran piutang dan rata-rata waktu pengumpulan
piutang dari PT Maju Abadi dan perusahaan yang lain.
Perputaran Piutang
Contoh:
Atas
keputusan penjualan kredit, maka pada tahun 2008 akan timbul piutang Rp
20.000.000. pembayaran dengan potongan 20% dari piutang, dalam jangka waktu 20
hari, yang direncanakan sebesar 50% total piutang.
Piutang awal tahun adalah sebesar Rp 800,000 dan akhir
tahun direncanakan Rp 1.200.000
Maka tingkat perputaran piutang =
80% x Rp 10.000.000 + Rp 10.000.000
Rp
800.000 + Rp 1.200.000 =
2
Rp 18.000.000 = 18 x
Rp
1.000.000
Hari rata-rata pengumpulan piutang
adalah:
360 hari = 20 hari
18 x
Metode lain yang digunakan PT Maju
Jaya adalah penentuan umur piutang atau aging piutang. Dengan diketahuinya umur
piutang tersebut maka akan dapat diketahui
a.
Piutang-piutang mana yang sudah dekat dengan jatuh tempo
dan harus ditagih
b.
Piutang-piutang yang sudah lewat jatuh tempo dan perlu
dihapuskan karena sudah tidak dapat ditagih. Apabila tidak dihapuskan maka akan
dapat membawa akibat adanya likuidasi semu.
1 komentar:
Penjualan tunai 20% tidak termasuk dalam perhitungan rencana piutang, tetapi dalam Laporan Rugi/Laba akan terkait besarnya potongan 4%.kak mau tnya ini cara dptnya bagaimana?
Mohon bantuannya
Posting Komentar