Pengembangan
kurikulum merupakan suatu proses yang komplek, dan melibatkan berbagai
komponen, yang tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang
terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami
berbagai fektor yang mempengaruhinya. Pengembangan itu memfokuskan pada
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang utuh dan terpadu, dan peserta didik
dapat didemontrasikan sebagai wujud hasil belajar. Penerapan KTSP memungkinkan
para guru merencanakan, melaksanakan, dan menilai kurikulum serta hasil belajar
peserta didik dalam mencapai setandar kopetensi, dan kopetensi dasar, sebagai
cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.
A.
Pengembangan
Kurikulum
Pengembangan
kurikulum mencakup beberapa tingkat, yaitu pengembangan kurikulum tingkat
nasional, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
- Pengembangan
kurikulum tingkat nasional
Kurikulum
tingkat nasional atau yang disebut juga kurikulum yang disempurnakan
dikembangkan dengan memperhatikan konteks pendidikan, yakni kebangkitan islam,
otonomi daerah, millenium goals 2015 (globalisasi), demokratisasi, pembangunan
berpenglanjutan, pengeembangn IPTEKS, dan ekonomi berbasis spiritual, mural,
dan intelektual.
Jalur
pendidikan sekolah merupakn pendidikan yangdiselenggarakan di sekolah melalui
kegiatan pelajaran secara berjenjang dan berkeseimbangan. Yang termasuk jalur
ini adalah pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan
professional.
- Pengembang
KTSP
Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah
a)
Menganalisis
b)
Merumuskan
visi dan missi
c)
Berdasarkan
SKL, standar isi, visi, dan missi
d)
Mengembangkan
dan mengidentifikasikan tenaga-tenaga kependidikan
e)
Mengidentifikasi
fasilitas pembelajaran yang di perlukan untuk member kemudahan belajar
- pengembangan
silabus
setiap
bidang studi pada berbagai satuan pendidikan harus diadakan pengembangn
silabus, kegiatannya antaralain:
a)
mengidentifikasikan
standarkopetensi dan kopetensi dasar
b)
mengembangkan
kopetensi dasar dan materi standar yang diperlukan dalam pembelajaran
c)
mengidentifikasikan
kipetensi dasar serta mengelompokkannya sesuai dengan ruang lingkup dan
urutannya
d)
mengembangkan
indicator untuk setiap kompetensi serta criteria pencapaiannya
e)
mengembangkan
instrument penilaian yang sesuai dengan indicator pencapaian kopetensi
- pengembangan
renccana pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan
pengembangan kurikulum pada tingkat ini adalah menyususn dan mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran atau persiapan mengajar.
- Kurikulum
actual
Kurikulum
actual atau pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik
dengan guru dan liingkungan bembelajaran. Dapat dikatakan bahwa bagaimanapun
bagusnya suatu kurikulum maka aktualisasinya sangat ditentukan oleh
professional guru dalam melakksanakan pembelajaran dn pembentukan
kopetensi peserta didik.
- Prinsiip
Pengembangan KTSP
a)
Berpusat
pada potensi, pengembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
b)
Beragam
dan terpadu.
c)
Tenggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, tenologi, dan seni.
d)
Relevan
dengan kebutuhan.
e)
Menyeluruh
dan berkesinambungan.
f)
Belajar
sepanjang hayat.
g)
Seimbang
antara kepentingan global, nasional, dan local.
- Strategi
pengmbangan KTSP
Strategi
yang harus dipehatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP, terutama
berkaitan dengan sosialisasi KTSP di sekolah, menciptakan suasana yang
kondusif, mengembangkan fasilitas dan sumber belajar, membina disiplin, mengembangkan
kemandirian kepala sekolah, mengubah paradikma guru, serta memberdayakan staf.
- Sosialisasi
KTSP
Hal
pertama yang harus diperhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP adalah
mensosialisasikan KTSP terhadap seluruh warga sekolah, bahkan terhadap masyarakatmdan orang tua peserta
didik. Sosialisasi ini penting, terutama agar seluruh warga sekolah mengenal
dan memahami visi dan misi sekolah, serta KTSP yang akan dikembangkan dan
dilaksanakan.
Sosialisasi
perlu dilakukan secara matang kepada berbagai pihak agar dapat dipahami dan
diterapkann secara optimal, karena sosialisasi merupakan langkah penting yang
akan menunjang dan menentukan keberhasilan KTSP.
- Menciptakan
suasana yang kondusif
Iklim
belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan factor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar, sebaliknya iklim bellajar
yang kerang menyenagkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.
Untuk
mencapai itu semua harus ditunjang oleh berbagi fasilitas yang menyenangkan,
dan iklim yang menyenangkan akan membangtitkan semangat dan menumbuhkan
aktifitas serta kreatifitas peserta didik. Pengembangan KTSP memerlukan ruangan
yang fleksibel, serta mudah di sesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Iklim
belajar yang kondusif antara lain dapat dikembangkan melalui berbagai layanan
dan kegiatan sebagai berikut
a) Menyediakan
pilihan bagi paserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakuukan tugas
pembelajaran.
b)
Memberikan
pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi.
c) Mengembangkan
organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan
potensi suluruh peserta didik secara optimal.
d)
Menciptakan
kerjasama saling menghargai.
e)
Melibatkan
peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran.
f) Mengembangkan
proses pembelajaran sebagai tanggungjawab bersama antara peserta didik dan
guru.
g) Mengembangkan
sistim evaluasi belajar dan bembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri
sendiri.
3. Menyiapkan
Sumber Belajar
Yang dikembangkan antara lain laboratorium,
pusat sumber belajar, dan perpustakaan serta tenaga pengelola yang
professional. Sumber daya belajar perlu didayagunakan seoptimal mungkin,
dipelihara dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Kreatifitas guru dan peserta
didik, perlu senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat
pembelajaran serta alat peraga lain yang berguna bagi peningkatan pembelajaran.
Yang mana ini merupakan kewajiban yang harus melekat pada setiap guru untuk
berkreasi, berimprovisasi, berinisiatif dan inovatif.
Sebagai guru juga harus bisa
berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar
yang lebih konkrit. Pendayagunaan lingkungan termasuk sebagai sumber belajar,
misalnya memanfaatkan tanah, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. Kaitannya
dengan proses pembelajaran, aktualnya dikembangkan ruang kelas untuk setiap
rumpun pembelajaran yang dilengkapi dengan sumber belajar untuk pembentukan
kompetensi peserta didik dan pencapaian tujuan pembelajaran.
4. Membina
Disiplin
Bertujuan untuk membantu peserta
didik menemukan diri, dan mencegah timbulnya problem-problem disiplin serta
berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran
sehingga mereka mentaati segala peraturan yang ditetapkan.
Dalam
pengembangan KTSP, guru harus mampu membina disiplin peseta didik, terutama
disiplin diri (self-discipline). Guru harus mampu membantu peserat didik,
mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya dan
melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.
5.
Mengembangkan Kemandirian Kepala Sekolah
Kepimimpinan yang efektif harus
mwemiliki sikap mandiri, terutama dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan
menselaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Kemandirian dan profesionalisme
kepala sekolah merupakan salah factor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekaolah melalui program-program yang
terncana dan bertahap. Kemandirian kepala sekolah sangat diperlukan terutama
dalam pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai aspek pengembngan KTSP dan
sarana penunjangnya.
6. Membangun
Karakter Guru
Sangat penting
penagruhnya terhadap proses dan hasil balajar, bahkan sangat menentukan
berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Demikian halnya dengan
pengembangan KTSP yang menuntut aktifitas dan kreatifitas guru dalam membentuk
kompetensi pribadi peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak
mungkin melibatkan peserta didik, agar mereka mampu bereksplorasi untuk
membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebenaran secara
ilmiah.
KTSP dapat
dikembangkan secara efektif dan dapat meningkatkan pembelajaran, maka guru
harus memiliki hal-hal berikut:
1.Memahami dan
menguasai kompetensi dasardan hubungannya dengan kompetensi lain denagn baik;
2.Menyukai apa
yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi;
3.Memahami
peserta didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya;
4.Menggunakan
metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk kompetensi pserta didik;
5.Mengikuti
perkembangan pengetahuan mutakhir dan lain-lain.
7.Memperdayakan
Staf
Dalam hal ini
peningkatan produktifitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan
meningkatkan perilaku staf di sekolah melalui aplikasi bebagai konsep dan
tekhnik manajemen personalia modern. Menejemaen staf di sekolah hrus ditujukan
untuk memperdayakan staf secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal,
namaun tetap dalam kondisi yang menyenagkan. Sehubungan dengan hal itu, fungsi
manajemen staf disekolah yang harus dilaksanakan kepala sekolah adalah menarik,
mengembangkan, mengaji, dan memotifasi staf guna mencapai tujuan pendidikan
secara optimal, membanru staf mencapai posiosi dan standar perilaku,
memasimalkan perkembangan karir, serta menyelaraskan tujaun individu, kelompok
dan lembaga.
D. Acuan
Operasional Penyusunan KTSP
Yakni sedikit
penyusunannya mencakup 12 poin yaitu:
- peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia. Kurikulum disusn yang bisa memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak yang mulia.
- peningkatan potensi, kecerdasan, dan minta sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, sehingga bisa memungkinkan pengemabangan keragaman potensi, minat, kecerdasan, intelktual, emosional, spiritual dan kinestik peseta didik.
- daerah yang memiliki keragaman potensi, kebutuhan tantangan dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itukurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan daerah.
- Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
- Tuntutan dunia kerja, untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
- Perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnolgi dan seni.
- Menigkatkan toleransi dan kerukunan antar beragama.
- Dinamika perkembangan global yang mampu bersaing dengan Negara lain.
- Memperkuat persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan untuk keutuhan bangsa.
- Memperhatikan kondisi sosila budaya masyarakat setempat.
- Mendorong bertumbuhnya kesetaraan jender.
- Mengembangkan karakteristik satuan pendidikan, untuk visi, misi, dan tujuan.
Aspek-aspek di
atas harus dijadikan acuan oleh para pengembang kurikulum tingkat satuan
pendidikan di sekolah masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar