System Pemasaran dan Manajemen
Pengrajin Kayu UD Lazuardi
(studi kasus)
Diajukan untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Metodologi
Riset
Dosen Pengampu: Syd.
Agung Eko Purwana, S.E, MM
Oleh:
Ahmad Haris
27.3.2.6801
FAKULTAS SYARI`AH
INSTITUT STUDI
ISLAM DARUSSALAM
KAMPUS BARU SIMAN
1429/2008
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Hidup adalah perjuangan. setiap orang berusaha untuk
dapat hidup dengan layak. Banyak usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Orang tua menyekolahkan anak-anaknya agar kelak dapat mencari
penghasilan dengan mudah dan dapat hidup sejahtera. Namun sekolah saja tidak
cukup untuk bekal menuju itu semua. Perlu ketrampilan, kemauan dan jiwa
kewirausahaan agar impian tersebut dapat terwujud.
Gagal dan berhasil sudah menjadi hal yang tak asing
lagi bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan. Dalam penelitian ini akan
dibahas perjuangan sebuah perusahaan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dengan
itu kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang telah dilewati oleh derektur
perusahaan sekaligus sebagai pemilik perusahaan UD Lazuardi.
I.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
manajemen perusahaan pengrajin kayu UD Lazuardi?
2. Bagaimana
sistem pemasaran produknya?
I.3.Tujuan
1. Untuk
mengetahui manajemen perusahaan pengrajin kayu UD Lazuardi.
2. Untuk
mengetahui sistem pemasaran.
I.4.Kegunaan penelitian
Untuk
mempelajari cara menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar
kita, agar orang-orang yang ada di sekitar kita tidak terbebani akan adanya
perusaan kita, akan tetapi menjadikan lapangan kerja baru bagi mereka untuk menyalurkan bakat-bakat mereka. Dan untuk
mengetahui cara-cara yang tepat untuk menjadi wirausahawan yang baik dan benar.
I.5.Metode penelitian
1. Jenis
penelitian : Penelitian Lapangan
2. Pendekatan
penelitian : Pendekatan Kuantitatif
3. Lokasi
Penelitian : Desa Lembeyan,
Magetan
4. Subyek
Penelitian : Pengrajin Kayu (meubel)
5. Data
penelitian :
a. Data
mengenai manajemen Meubel UD Lazuardi
b. Data
tentang pendapat pemilik Mebel UD Lazuardi dalam membuat perusahaanya.
c. Data
tentang pendapatan perusahaan UD Lazuardi
6. Sumber
data
Pengrajin kayu UD Lazuardi
- Tehnik pengumpulan data
a. Observasi
b. Interview
c. Dokumentasi
8. Tehnik pengolahan data
a. Organizing
b. Editing
c. Penemuan
hasil riset
9. Tehnik
analisis data
Dalam pengelolaan dan pembahasan
data yang diperoleh, penulis menggunakan metode induktif, yakni pembahasan yang
mengemukakan fakta yang bersifat umum dari hasil riset, kemudian diakhiri dengan
kesimpulan yang bersifat khusus.
BAB
II
PAPARAN DATA
III.1. Manajemen UD Lazuardi
Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Sujawi Muslim pada
tahun 1988. Pemberian nama UD Lazuardi itu sendiri beliau diberi amanat dari
kiyainya ketika ia masih nyantri di Takeran untuk memakai nama Lazuardi sebagai
nama usahanya, dan Lazuardi itu sendiri artinya benda yang ada disurga,
demikianlah paparan beliau mengenai nama perusahaannya. Dalam proses pendirian
perusahaan ini beliau tidak langsung terjun dalam perusaahan meubel, akan
tetapi pada tahun 1988 beliau mendapat pinjaman dari pabrik tebu sebesar 11
juta untuk membeli tanah seluah satu bahu (kurang lebih satu hektar) dan menjadikannya kebun tebu. Selain tanah-tanah
yang ia beli untuk kebun tebu, beliau juga memelihara ayam untuk usaha
sampingannya, akan tetapi datanglah musim kemarau panjang, yang mana dengan
kemarau ini merupakan awal dari kegagalan Bapak Sujawi Muslim, yang pertama
kalinya dalam berusaha. Yang mana pada saat itu ia mengalami kerugian yang
berjumlah sangat besar, dari kegagalannya itu kemudian ia terpacu untuk mencari
penghasilan yang lain, kemudian ia berkunjung ke Pacitan, Wonogiri, Trenggalek,
untuk melihat-lihat keadaan pengusaha-pengusaha yang ada disana.
Dalam perjalananya ke Pacitan ia dititipi untuk membeli
kayu untuk renovasi masjid yang ada di desanya. Mulai dari sanalah ia mendapat
ide untuk mendirikan perusahaan kayu, karena di daerah ia sendiri belum ada
yang berprofesi sebagai pengusaha kayu. Beliaulah yang pertama kali menjalani
profesinya sebagai pengusaha kayu. Alhamdulillah perusahaan UD Lazuardi telah
mempunyai izin dari dinas Perindustrian dan Kehutanan.
III.2. Sistem penjualan
hasil produksi
Untuk sistem penjualan dalam perusahan ini beliau masih
membuat atau memproduksi barang dari hasil pesanan teman-temanya yang ada di
luar kota , dan
belum bisa memproduksi barang-barang yang bukan pesanan, karena terbatasnya
pekerja di perusahaanya.
Untuk pekerjanya berjumlah 45 orang dan itu pun dari
lingkungannya sendiri, karena beliau berusaha untuk menjadikan lahan pekerjaan
bagi masarakat yang ada diingkunganya, agar tidak ada pengangguran di
lingkungannya. Menurut beliau, perusahaannya sudah termasuk perusahaan yang lumayan
memadai dibanding perusahaannya yang lain. Karena alat-alat yang dimilikinya
sudah modern atau sudah tidak manual lagi, dan sudah teruji kualitasnya. Untuk
penjualan produknya itu sudah keluar kota, seperti Surabaya, Solo, Kediri,
Jakarta dan Bandung,.
Sedangkan untuk evaluasi untuk pekerja-pekerjanya itu
dengan cara studi banding ke daerah-daerah yang lebih maju, seperti Jepara dll.
Dengan cara ini para pekerja itu akan tidak bosan dengan nasihat-nasihat yang
beliau berikan, dan itu diadakan di akhir bulan ataupun tahun. Dan untuk
pekerja-pekerja tersebut sudah ikut beliau sejak dini atau sejak SMP, SMA, jadi
mereka dalam menjalani pekerjaannya itu tidak perlu diawasi secara ketat. Dan
mereka merasa bahwa pekerjaannya itu sudah menjadi tanggung jawabnya sendiri.
Untuk kayu yang digunakan sembilan puluh persen di ambil
dari kayu rimba dan sepuluh persennya dari jati, sehingga harganya dapat
terjangkau dan hasilnya lebih baik untuk dipakai. Adapun gaji setiap pekerja
itu tidak sama, karena tergantung dengan kreatifitas individu masing-masing,
untuk gajinya berkisar Rp 18.000 - Rp 30.000 setiap orang perhari. Dan itu
diberikan satu minggu sekali, sedangkan untuk makan itu sudah ditanggung oleh
perusahaan. Sedangkan untuk hasil penjualan perusahaan ini bisa menghabiskan
108 kubik kayu perbulan untuk produksi dan setiap 1 kubik harganya mencapai 2.400.000
rupiah. Untuk laba bersih perbulan 259 juta rupiah.
III. Prediksi Bisnis
Pengrajin Kayu Kedepan
Untuk prediksi pengrajin kayu kedepan sangat menjanjikan,
karena populasi penduduk didunia ini semakin banyak dan membutuhkan tempat
tinggal yang banyak. Jadi pasti setiap orang yang akan membangun rumah
membutuhkan kayu sebagai pelengkap peralatan rumah tangganya.
BAB
IV
ANALISA
DATA
Keberhasilan
perusahaan milik Bapak Sujawi Muslim ini merupakan usaha beliau untuk menanggulangi
pengangguran bagi pemuda-pemuda yang ada di lingkungan beliau. Dan dengan itu
para pekerja itu menganggap bapak Suwaji Itu sebagai bapak mereka sendiri,
sehingga dalam bekerja mereka tidak ada didalam mereka rasa keterpaksaan dan
mereka sangat bertanggung jawab dengan apa yang mereka kerjakan. Oleh karena
itu perusahaan mereka tidak perlu lagi dengan yang adanya sekertaris, ataupun
bendahara, ataupun official, karena semuanya dapat berjalan dengan baik.
BAB
V
PENUTUP
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin
itu harus dicintai oleh bawahannya, karena seorang pemimpin itu tidaklah lepas
dengan bawahannya. Dan seorang pemimpin itu harus mampu menampung aspirasi
bawahannya, dan selain dicintai pemimpin yang baik dapat menerima kritik dari
bawahannya. Dan sebagai pemimpin itu haruslah banyak-banyak musyawarah dengan
bawahannya, agar terciptanya keharmonisan antara pemimpin dan bawahannya.
0 komentar:
Posting Komentar