Pendidikan di negara kita nampaknya semakin mahal, bukan saja dari segi pembiayaan, akan tetapi juga dalam usaha untuk meraihnya. Ia belum lagi dapat dinikmati secara merata oleh lapisan masyarakat yang membutuhkannya. Masyarakat dan bangsa Indonesia kini berada di dalam suatu era baru, era reformasi dan modernisasi. Kita ingin membangun suatu masyarakat baru yang berusaha mengakui kebebasan individu yang bertanggung jawab. Hal inilah yang menghantarkan kita ke arah usaha pencarian bentuk pendidikan berorientasi kemasyarakatan . Bila sistem kelembagaan pendidikan sekarang terlepas dari masyarakat, maka kelembagaan pendidikan alternatif harus mampu menyambungkan kembali hubungan sekolah dengan masyarakat. Dan hal tersebut hanya akan dapat dilakukan setidaknya ketika otonomi daerah telah benar-benar dilaksanakan. Oleh sebab itu, desentralisasi atau otonomi daerah telah menjadi salah satu tuntutan dan agenda penting pada era reformasi ini.
A. Desentralisasi Pendidikan dan Pendidikan Berbasis Masyarakat
Desentralisasi pendidikan berkenaan dengan masalah yang sangat mendasar yaitu pendidikan adalah milik rakyat dan untuk rakyat. Sudah kita lihat bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan social capacity dan intelectual capacity dari suatu bangsa. Lebih jauh dari itu pendidikan yang merupakan hak serta milik rakyat adalah lahir dan dikembangkan dalam masyarakat yang konkret.
Dalam pelaksanaan desentralisasi pendidikan di berbagai masyarakat di dunia terdapat berbagai alasan mengapa dilaksanakan desentralisasi pen.didikan. Demikian pula desentralisasi dipacu oleh kebutuhan pembangunan yang lebih merata ke berbagai daerah. Dan satu hal yang harus selalu diingat, bahwa pengembalian tanggung jawab pendidikan kepada rakyat sebagai pemiliknya merupakan suatu proses pembangunan demokrasi yang sangat mendasar.
Penyelenggaraan pendidikan harus selalu mengikut-sertakan masyarakat, sebab masyarakatlah yang menjadi stake-holders yang pertama dan utama dari proses pendidikan tersebut. Hal ini berarti proses pendidikan, tujuan pendidikan, dan sarana pendidikan, termasuk pula mutu pendidikan adalah merupakan tanggung jawab masyarakat setempat. Tidak mengherankan bila dewasa ini suatu gerakan community-based education (pendidikan berbasis masyarakat) merupakan dasar dari pembangunan suatu masyarakat demokratis.
Organisasi penyelenggaraan pendidikan yang sentralistis telah mengabaikan tanggung jawab masyarakat. Sehingga tidak mengherankan bila pendidikan yang demikian telah mengasingkan diri dari masyarakat dan jauh dari usaha pemberdayaan masyarakat.
Di Amerika Serikat, pengembangan sekolah di pedesaan atau di daerah-daerah urban berada di tangan dewan masyarakat-sekolah (SCC=School Community Council). Dewan ini terdiri atas unsur-unsur tenaga professional pendidikan dan anggota masyarakat.
Sebagian tugas dewan adalah bertanggung jawab untuk menyelenggarakan survey kebutuhan sekolah dan masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pertemuan, survei kuesioner, pengkajian oleh para konsultan, dan konsultasi dengan kepala sekolah. Dewan kemudian menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan ke dalam aktivitas pengembangan professional yang bermanfa’at bagi pendidikan anak didik. Orientasi program ini ditekankan pada usaha membantu guru dan anggota masyarakat untuk bekerja dengan para siswa dan orang tua murid dalam rangka mengembangkan dan menginterpretasikan warisan budaya secara lebih efektif. Program itu kemudian diimplementasikan dengan berbagai pola, seperti workshops, kursus, dan kegiatan lainnya yang relevan dengan keragaman kebutuhan sekolah dan masyarakat.
B. Hubungan Antara Pendidikan dan Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan manusia atau individu-individu yang terjewantahkan dalam kelompok sosial dengan suatu tantangan budaya atau tradisi tertentu. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Zakiah Darajat yang menyatakan, bahwa masyarakat secara sederhana diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara,kubudayaandan agama.
Jadi dapat dipahami inti masyarakat adalah kumpulan besar individu yang hidup dan bekerja sama dalam masa relatif lama, sehingga individu-individu dapat memenuhi kebutuhan mereka dan menyerap watak sosial. Kondisi itu selanjutnya membuat sebagian mereka menjadi komunitas terorganisir yang berpikir tentang dirinya dan membedakan ekstensinya dari ekstensi komunitas. Dari sisi lain, apabila kehidupan di dalam masyarakat berarti interaksi antara individu dan lingkungan sosialnya. Maka yang menjadikan pembentukan individu tersebut adalah pendidikan atau dengan istilah lain masyarakat pendidik. Oleh karena itu, dalam melakukan kajian dasar kependidikan terhadap masyarakat. Secara garis besar dasar-dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Masyarakat tidak ada dengan sendirinya. Masyarakat adalah ekstensi yang hidup, dinamis, dan selalu berkembang.
- Masyarakat bergantung pada upaya setiap individu untuk memenuhi kebutuhan melalui hubungan dengan individu lain yang berupaya memenuhi kebutuhan.
- Individu-individu, di dalam berinteraksi dan berupaya bersama guna memenuhi kebutuhan, melakukan penataan terhadap upaya tersebut dengan jalan apa yang disebut tantangan sosial.
- Setiap masyarakat bertanggung jawab atas pembentukan pola tingkah laku antara individu dan komunitas yang membentuk masyarakat.
- Pertumbuhan individu di dalam komunitas, keterikatan dengannya, dan perkembangannya di dalam bingkai yang memnuntunya untuk bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
C. Kesimpulan
Bila penjelasan di atas ditarik di dalam dunia pendidikan, maka masyarakat sangat besar peranan dan pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual dan kepribadian individu peserta didik. Sebab keberadaan masyarakat merupakan laboratorium dan sumber makro yang penuh alternatif untuk memperkaya pelaksanaan proses pendidikan. Untuk itu, setiap anggota masyarakat memiliki peranan dan tanggung jawab moral terhadap terlaksananya proses pendidikan. Hal ini disebabkan adanya hubungan timbal balik antara masyarakat dan pendidikan. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dalam dunia pendidikan merupakan satu hal penting untuk kemajuan pendidikan.
Oleh : Mariyanto S.Pd.I
D. Daftar Pustaka
- Azra, Azyumardi, Esai-Esai Intelektual Muslim & Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1998)
- Danim, Sudarwan, Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Peningkatan Professionalisme Tenaga Kependidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2002)
- Langulung ,Hasan, : Manusia dan Pendikan, (Jakarta: Al-Husna dzikra,1995)
- Sihombing, Umberto, : Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan, (Perpustakaan Nasional , katalog dalam terbitan, 1999)
- Sujana : Pendidikan Nonformal, (Bandung : Falah, 2004)
0 komentar:
Posting Komentar