Pendahuluan
Sebelum membahas
psikologi perkembangan manusia, ada baiknya kita menelaah arti kata psikologi
dan perkembangan terlebih dahulu.
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering mendengar kata psikologi. Tetapi apakah kita sudah
mengetahui arti psikologi sebenarnya? Secara harfiah kata psikologi berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu psyche dan logos.
Kata psyce mempunyai arti yang bermacam-macam. Dalam bahasa Inggris kata psyce
mempunyai arti spirit soul, dan mind. Dalam bahasa Belanda
ziel, bahas Jerman seele, bahasa Arab ruh dan dalam bahasa
Indonesia berarti jiwa. Sedangkan dalam bahasa Indonesia logos
artinya adalah ilmu, nalar dan logika. Karena inilah maka psikologi
sering diartikan sebagai ilmu jiwa[1].
Namun sebagian ahli kurang sependapat tentang hal ini. Gerungan misalnya, ia
berpendapat bahwa ilmu jiwa belum tentu psikologi, sedangkan psikologi pasti
ilmu jiwa.[2]
Sedangkan perkembangan
walaupun mirip dengan pertumbuhan tetapi memiliki arti yang berbeda.
Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi
mental, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan hal yang baru.[3]
Pada peristiwa pertumbuhan akan tampak adanya pertambahan jumlah atau ukuran
dari hal-hal yang telah ada, sedangkan dalam peristiwa perkembanganakan tampak
adanya sifat-sifat yang baru,yang berbeda dari sebelumnya. Misalnya pohon
mangga yang semula kecil menjadi besar adalah peristiwa pertumbuhan. Anak ayam
kecil menjadi anak ayam besar merupkan peristiwa pertumbuhan. Tetapi perubahan
dari telur menjadi anak ayam adalah peristiwa perkembangan. Peristiwa pembuahan
sel telur oleh sperma dalam kandungan ibu hingga menjadi anak juga merupakan
perkembangan. Dalam peristiwa pertumbuhan hanya menumbuhkan apa yang telah ada
dan lebih bergantung pada faktor luar. Sedangkan pada peristiwa perkembangan
telah ada suatu potensi yang menentukan arah perkembangannya kelak. Sebagai
contoh, biji pepaya bagaimanapun juga tidak akan tumbuh menjadi pohon rambutan.
Pembahasan
Perubahan atau
perkembangan manusia dalam hidupnya, mulai dilahirkan hingga meninggl dunia
setidaknya dapat dikelompokkan menjadi empat periode yaitu periode anak-anak,
periode remaja, periode dewasa dan periode lanjut usia. Masing-masing periode dikelompokkan
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil sehingga keterangannya lebih jelas.
Periode
Anak-anak
1. Periode
Dalam Kandungan
Periode ini sangat
penting artinya karena selama dalam kandungan terjadi pembentukan wujud manusia
yang akibat-akibatnya terus berpengaruh sepanjang hidup. Pertama ; pengalihan
sifat-sifat genetis dari kedua orangtua. Kedua ; pembentukan seluruh organ
tubuh. Gangguan dalam proses ini akan mengkibatkan cacat bawaan. Sejak lama
beredar dalam masyarakat bahwa dalam masa mengandung kedua orang tua harus
menjaga kelakuannya walaupun hanya pada binatang. Karena kebiasaan menyiksa
hewan akan mengakibatkan cacat fisik pada anak yang akan dilahirkan.[4]
Ketiga; Lingkungan dalam perut yang banyak dipengaruhi kondisi fisik dan
psikologi pada ibu ketika mengandung mempunyai dampak psikologis tertentu.
2. Periode
Bayi
Periode ini diawali dengan lahirnya bayi kedunia.
Periode ini mencakup beberapa periode perkembangan yang pendek. Pertama infancy
atau orok yaitu selama dua minggu setelah bayi lahir. Dalam masa ini terjadi
dua fase yang sangat berbeda. _+30 menit pertama setelah dilahirkan dia belum
beradaptasi dengan lingkungan dan masih bergantung 100% dengan ibunya. Setelah
plasenta dipotong, bayi otomatis menjadi individu sendiri. Inilah yang disebut
fase neonatal.
Periode selanjutnya adalah babyhood . Periode
yang berlaku dua tahun ini adalah masa pembentukan kepribadian individu. Pada
usia-usia awal ini individu mulai belajar mengenal orang lain selain dirinya
dan ibunya. Rasa keingintahuan yang sanyat tinggi yang belm diimbangi denagan
otot yang kuat sehingga bayi banyak melakukan gerakan-gerakan seperti memegang,
melempar, mengigit, dan membanting.
3. Periode
Kanak-kanak Awal
Periode ini dihitung mulai umur dua sampai enam
tahun.dalam periode ini anak mulai bias mengkoordinasikan tubuhnya. Dan lebih
mengenal lingkungannya sehingga ia merasa lebih mandiri. Ia mulai sadar bahwa
sampai tahap tertentu ia bisa mengatasi lingkungannya tanpa bantuan orang lain.
Kelihaiannya dalam menggunakan kaki dan tangan semakin jelas. Kemampuan untuk berbahasa meningkat
pesat sehingga disebut juga usia serewet. Diakhir periode kanak-kanak awal anak
sudah bisa diatur oleh orang lain yang berinteraksi sebagai teman dengan
anak-anak sebayanya. Perkembangan ini menentukan kesiapan untuk masuk sekolah.
4. Periode
Kanak-Kanak Akhir
Periode ini dimulai
sejak anak umur 6 tahun sampai dengan matangnya organ-organ seksualnya.
Kemasakan organ seksual ini sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun
budaya yang berbeda. Tetepi pada umumnya dapat diambil patokan 12-13 tahun
untuk wanita dan 14-15 tahun untuk laki-laki.Dalam usia sekolah anak-anak sudah
jau lebi mandiri. Anak sua mulai membandingkan seala sesuatu yang ada di
rumahnya dengan apa yang ia temui diluar, baik di sekolah maupun di rumah
teman-temannya. Norma-norma moral yang lainnya absolute di rumah, kini menjadi relatif.
Oleh karena itu, anak usia ini sering membantah dan membanding-bandingkan.
Periode Remaja
1.
Periode
Puberitas (Akil Balik )
Hurlock mengatakan
bahwa “Puberty is the period in the evelopment al span when the child
changes from an asexual to a sexual being”. Kata-kata iatas begitu menarik,
“remaja adalah masa dalam perkembangan manusia ketika anak berubah dari mahluk
asexual menjadi mahluk sexual.” Yang di maksud mahluk asexual menjadi
mahluk sexual adalah masaknya organ-organ reproduksi sehingga secara
fisik-biologi remaja suah siap beranak pinak. Peubahan tersebut diikiuti dengan
perubaan pola sosialisasi anak. Bils indifidu dalam pereiode kanak-kanak ahir
anak-anak lebih tertarik paa teman-temsn ysng berjenis kelamin sama, maka dalam
masa puberitas daya tarik hetero sexsual menjadi jauh lebih kuat.
Periode puberitas
merupakan suatu masa yang tumpang tindih, yaitu antara saat akhir masa-masa
kanak-kanak dan awal masa remaja. Walau begitu masa ini tidak berlangsung lama,
biasanya umur 12-14 tahun untuk wanita dan umur 13-15 tahun bagi laki-laki.
Biasanya perubaahan tanda-tanda seksual sekunder tak jarang cukup mengejutkan.
Menstruasi pertama pada wanita, atau mimpi basah pada laki-laki bila tidak
dipersiapkan atau dijelaskan bisa membuat inividu rendah diri atau minder.
Ciri-ciiri utama periode
puberitas ini adalah, selain tumbuhnya tanda-tanda seksual sekuner, tubuh
mengalami pertumbuhan yang cukup cepat (tinggidan besar badan). Selain itu perilaku
ditandai dengan negativisme, yaitu selalu sering menyendiri serng bertengkar dengan
teman atau sauara); bosan dengan aktivitas yang biasa digemari; hidup seenaknya
(pakaian acak-acakan, tidak rapi, canggung);
antagonis, menentang kehendak orang-orang yang ia hormati, bermusuhan dengan
teman-teman berlainan jenis (tetapi sikapnya akan berubah sebaliknya pada ahir
masa puberitas); suasana hatinya mudah berubah dari melankolik menjadi pemarah,
mudah tersinggung tertekan batinnya; kurang percaya diri dan ketakutan untuk
gagal semakin besar; mereka menjadi lebih sopan dari biasanya karena takut
orang lain berkomentar negatif pada perubahan yang terjai padanya. Kebanyakan ahli
berpendapat bahwa gejala-gejala negative tersebut mempunyai pangkal keadaan
biologis, yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin. Mulai bekerjanya
kelenjar-kelenjar kelamin itu membawa perubahan-perubahan cepat pada diri si
remaja dan seringkali perubahan-perrubahan itu tidak mereka pahami.[5]
2.
Periode Remaja
Dalam fase atau periole
ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah
dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Kesepian didalam penderitaan, yaitu tidak
ada orang yang dapat mengerti memahaminya dan tidak ada yang apat
menenangkannya. Reaksi pertama-tama terhadap ganguan ketenangan dalam keadaan
batinnya itu adalah protes terhadap lingkungan sekitarnya yang dirasanya
sebagai sikap menelantarkan dan memusuhinya.
Ciri-ciri perilaku yang
menonjol pada usia-usia ini terutama terlihat pada perilaku sosialnya. Dalam
masa-masa ini teman sebaya punya arti yang sangat penting. Mereka ikut
klub-klub atau geng-geng sebaya yang perilaku dan nilai-nilai kolektifnya
sangat mempengaruhi perilaku serta nilai-nilai individunya yang
menjadi anggotanya.
Inilah proses dimana individu membentuk pola prilaku dan nilai –nilai baru yang
pada gilirannya bisa menggantikan nilai-nilai
serta pola prilaku yang dipelajari di rumah.
Pada ahirnya remaja
memasuki periode pemantapan identitas diri. Pengertiannya tentang “siapa aku”
yang dipengaruhi oleh pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman
pribadinya akan membentuk pola perilakunya sebagai orang dewasa. Pemantapan
identitas diri ini tiak selalu mulus, tetapi sering melalui proses yang panjang
dan bergejolak. Oleh karena itu, para ahli banyak yang menamakan periode ini
sebagai masa-masa stom and stress
Periode
Dewasa
1.
Periode Dewasa
Awal
Secara umum berkisar
antara umur 18 – 40 tahun. Bila masa-masa sebelumnya dianggap masa-masa
pembentukan, maka periode dewasa secara umum adalah umur-umur pemantapan diri
terhadap pola hidup baru (berkeluarga). Hura-hura pada masa remaja sudah lewat,
individu harus memikirkan hal-hal penting lain dalam hidupnya. Individu mulai
lebih rajin belajar demi karir dimasa depan. Mulai memilih pasangan dengan
lebih serius dan cita-citanya lebih realitis. Ia mulai belajar berbagai peranan
yang sudah menetap seperti; sebagai guru, orang tua , sebagai pemuka masyarakat
termasuk sebagai laki-laki dan perempuan dewasa.
2.
Periode Dewasa
Akhir
Pada umumnya dihitung
mulai umur 40 – 60 tahun. Kehidupan mereka pada umumnya sudah mapan,
berkeluarga dan memiliki beberapa anak. Pada 40-an anak-anaknya sudah mengimjak
masa remaja atau dewasa. Keadaan fisik mereka tidak sekuat atau sesegar periode
sebelumnya. Para wanita mulai kehilangan
sedikit demi sedikit kecantikan dan keindahan tubuh-modal utama yang sering mereka banggakan.
Periode ini adalah periode transisi seperti masa
puberitas dan masa remaja. Individu harus menyesuaikan diri lagi dengan
berbagai perubahan fisik dan lingkungan sosialnya. Meskipun demikian, para ahli
berpendapat bahwa bagi laki-laki dan perempuan karir, periode ini adalah masa
puncak keberhasilan. Inilah umur-umur dimana individu dapat mempengaruhi orang
lain dengan otoritasnya serta membanggakan prestise yang ada pada dirinya.
Periode
Usia Lanjut
Periode ini adalah
periodew terakhir dalam kehidupan manusia didunia, yaitu umur 60 tahun keatas.
Pada masa ini keadaan fisiknya sudah menurun,bahkan ia mungkin sudah pension. Oleh
karena itu berbagai masalah harus mereka hadapi. Kesejahteraan ekonomi, status
social, ditinggaal pasangan dan nilai-nilai yang berubah cepat merupakan
sumber-sumber masalah utama yang harus mereka hadapi. Bagi mereka yang biasa
bekerja, masa pension merupakan suatu cobaan yang cukup berat karena
menimbulkan perasaan tidak berguna lagi. Mereka cenderung mempunyai hobi dan
kekompakan-kekompakan yang sama seperti masa remaja dulu.
Referensi
§ Juhana,
Wijaya Drs, Psikologi Bimbingan, Bandung ,
PT Eresco, 1988
§ Fauzi,
Ahmad H.Drs, Psikologi Umum, Bandung ,
Pustaka Setia, 2004
§ Susanto
Happy M.A, Amalia Lia,M.Si, Psikologi dan Manusia, Makalah diskusi rutin
Jumat, ISID Gontor, 2007
§ Irwanto,Drs,
dkk, Psikologi Umum, Jakarta ,
PT Gramedia Pustaka Utama, 1991
[2]
Susanto Happy M.A, Amalia
Lia,M.Si, Psikologi dan Manusia, Makalah diskusi rutin Jumat, ISID
Gontor, 2007, hal 1
[3] Fauzi, Ahmad H.Drs, Psikologi
Umum, Bandung ,
Pustaka Setia, 2004, hal. 72
0 komentar:
Posting Komentar