Lahirnya alasan penghapusan pidana di dalam sistem pemidanaan modern saat ini tidak terlepas dari munculnya atau lahirnya aliran-aliran didalam hukum pidana yang selama ini dikenal, yaitu aliran klasik, aliran neo-klasik maupun aliran positif. Khusus tentang alasan penghapus pidana ini, kelahirannya banyak dipengaruhi oleh aliran neo-klasik. Hal ini disebabkan, karena didalam aliran neo-klasik dalam rangka melakukan pencegahan kejahatan atau dalam hal menjatuhkan hukuman kepada pelaku kejahatan sudah mulai mempertimbangkan beberapa keadaan, baik keadaan dari dalam diri pribadi pelaku kejahatan seperti keadaan mental, maupun keadaan-keadaan lainnya seperti keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi orang untuk melakukan kejahatan. Hal-hal inilah yang dapat mengecualikan seseorang dari hukuman.”Mental diseases also become a reason to except a would-be criminal from conviction under law”… the validity of mitigating circumstances, wether they be physical, environmental or mental, was recognized by the neoclassicist…By making exceptions to the law”. Aliran klasik lahir sebagai reaksi terhadap kekejaman sistem peradilan dan sistem pemidanaan pada pemerintahan kuno (ancient regime) yang menimbulkan ketidakpastian hukum. Penyiksaan merupakan alat untuk mendapat pengakuan dari terdakwa. Otoritas kekuasaan memegang kekuasaan penuh untuk menjatuhkan pidana kepada pelaku kejahatan, tanpa legitimasi perundang-undangan. Pada akhirnya hal ini menimbulkan kesewenang-wenangan.Tujuan dijatuhkan pemidanaan pada masa ancient regime berlandaskan pada tujuan retributif, yaitu menjadikan pemidanaan sebagai sarana pembalasan atas kejahatan yang telah dilakukan seseorang. Tokoh teori retributif adalah Immanuel Kant (1724-1804) dan Hegel (1770-1831). Immanuel Kant menyatakan bahwa pemidanaan merupakan suatu “imperatif kategoris”, yaitu tuntutan mutlak dipidananya seseorang karena telah melakukan kejahatan. Sedangkan Hegel memandang bahwa pemidanaan adalah hak dari pelaku kejahatan atas perbuatan yang dilakukannya berdasarkan kemauannya sendiri.[1]
Dalam
teori hukum pidana biasanya alasan-alasan yang menghapuskan pidana dibedakan
menjadi tiga;
a.
Alasan pembenar
yaitu alasan
yang menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuataan sehingga apa yang dilakukan
oleh terdakwah menjadi perbuatan yang patut dan benar.
b.
Alasan pemaaf
yaitu alasan
yang menghapuskan kesalahan terdakwa. Yakni perbuatan yang dilakukan oleh
terdakwa tetap bersifat melawan hukun dan tetap merupakan perbuatan pidana akan
tetapi terdakwa tidak dipidana karena tidak ada kesalahan.
c.
Alasan menghapus penuntutan
yang dimaksudkan
disini bukan ada alasan pembenar atau pemaaf. Jadi tidak ada pikiran mengenai
sifatnya perbuatan maupun sifatnya orang yang melakukan perbuatan, akan tetapi
pemerintah menganggap bahwa atas dasar kemanfaatannya kepada masyarakat,
sebaiknya tidak dijadikan penuntutan. Yang menjadi penimbang disini adalah
kepentingan umum.[2]
[1] J.G. Murphy (1995). Marxism and Retribution. dalam A
Reader on Punishment. R.A. Duff and David Garland (Ed.). New York: Oxford
UniversityPress, hal. 47.
1 komentar:
This is how my partner Wesley Virgin's tale begins with this shocking and controversial video.
You see, Wesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "SELF MIND CONTROL" secrets that the government and others used to get anything they want.
THESE are the EXACT same methods lots of famous people (especially those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become wealthy and successful.
You probably know how you only use 10% of your brain.
That's because the majority of your brainpower is UNTAPPED.
Perhaps this thought has even taken place INSIDE OF YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years back, while riding a non-registered, beat-up bucket of a car with a suspended license and in his pocket.
"I'm absolutely fed up with going through life payroll to payroll! When will I become successful?"
You've been a part of those those types of conversations, isn't it right?
Your own success story is waiting to be written. All you have to do is in YOURSELF.
Learn How To Become A MILLIONAIRE Fast
Posting Komentar