Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan lainnya adalah penekanannya terhadap Ilmu. Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Yang disebutkan dalam surat al-Mujaddalah ayat 11:
“ Hai
orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS Al-Mujaddalah (58): 11)
Kata Kunci : عَلِمَ"”- “يَعْلَمُ” – “عِلْمٌ”
Pengumpulan
Seluruh Ayat Yang Berbicara Tentang Ilmu
Dari wahyu tersebut tersirat bahwa
mukjizat Islam yang paling utama adalah Ilmu.[1]
Kata “ilmu” dengan berbagai bentuknya, dalam Al-Qur’an terulang 854 kali yang
digunakan dalam arti proses pencapaian ilmu pengetahuan dan obyek pengetahuan.
Dari segi bahasa ilmu berarti “kejelasan”, karena itu kalimat yang terbentik
dari akar kata علم"”- “يعلم” mempunyai arti “kejelasan”. Berbeda dengan kata “عرف”-“يعرف” yang
artinya mengetahui, arif (mengetahui) dan ma’rifah (pengetahuan). Allah
swt tidak dinamakan Arif tetapi Alim.علم"”-
“يعلم”
digunakan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an untuk hal-hal yang diketahui-Nya, walaupun ghoib, tersembunyi
atau dirahasiakan. Hal yang bisa diperhatikan pda beberapa ayat Al-Qur’an
sebagai berikut :
Surat Al-Baqarah ayat 77:
"Tidakkah
mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan
segala yang mereka nyatakan?" (QS
Al-Baqarah (2) ; 77)
Surat Ali Imron ayat 29:
"Katakanlah:
"Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu
melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada
di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (QS Ali Imron (3) : 29)
Surat Al-Maidah ayat 99 :
“Kewajiban
Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu
lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”(QS Al-Maidah (4) : 99)
Kajian Ayat-Ayat
Tentang Konsep Ilmu
Perspektif islam tentang ilmu, dapat
diketahui dari wahyu pertama yang diturunkan.
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam[4],
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-Alaq (96):1-5)
Dalam perspektif islam, ilmu adalah
keistimewaan yang menjadikan manusia unggul dari makhluk-makhluk lain guna
menjalankan fungsi kekhalifahan seperti yang dijelaskan dalan Al-qur’an surat
Al-Baqarah ayat 31-32. Yang menceritakan tentang kisah penciptaan dan kejadian
manusia pertama di dunia.
Manusia menurut Al-Qur’an memiliki
potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya, sehingga banyak ayat-ayat
Al-Qur’an dan hadist-hadist nabi yang memrintahkan manusia untuk mencari ilmu. dan
berkali-kali pula menunjukan betapa tinggi kedudukanorang mukmin yagn berilmu
pengetahuan seperti yang telah dijelaskan di surat Al-Mujaddalah ayat 11, yang mana Allah swt meningikan derajat
orang-orang yang beriman dan yang berilmu beberapa derajat, sehingga Allah swt
menjadikanya sebagai tugas yang di emban oleh rasulullah saw yang termaktub
dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 164.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
islam melalui pesan yang tersirat dalam al-qur’an dan hadist secara doktrinal
sangat mendukung pengembangan ilmu. Al-Qur’an dan Al-Hadist merupakan sumber
bagi ilmu dalam arti seluas-luasnya. Kedua sumber pokok islam ini memainkan
peranan ganda dalam penciptaan dan pengembangan ilmu. Pertama, prinsip-prinsip
seluruh ilmu dipandang kaum muslim terdapat dalam Al-Qur’an. Kedua, Al-Qur’an
dan Al-Hadist menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan ilmu dengan
menekankan kebajikan dan keutamaan. Karenanya, seluruh metafisika dan kosmologi
yang terbit dari kandungan Al-Qur’an dan Hadist merupakan dasar pembangunan dan
pengembangan ilmu islam.[5]
Dengan demikian kedua sumber pokok ini menciptakan atmosfer khas yang mendorong
aktivitas intelektual muslim.
Wahyu pertama merupakan modal utama
untuk mengemban tugas kekhalifahan. Dalam wahyu tersebut tidak dijelaskan “apa
yang harus dibaca”, karena Al-Quran menghendaki umatnya “membaca apa saja
selama bacaan tersebut bismirabbik (dengan menyebut nama Allah). Kata
Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuailah cirri-ciri sesuatu.
Dengan demikian, obyek pertama iqra’ mencakup segala sesuatu yang dapat
dijangkaunya.[6].
Menurut pandangan Al-Quran dimana
diisyaratkan oleh wahyu pertama, bahwa ilmu terdiri dari 2 macam, yaitu ilmu
yanga diperoleh karena usah manusia “ilm kasby” dan ilmu yang diperoleh tanpa
upaya manusia “ ilm Laduni. Ayat tentang ilmu
kasby lebih banyak dari pada ilmu laduni. Pembagian in dikerenakan dalam
pandangan al-quran terdapat hal-hal yang “ada” tapi tidak diketahui melaui
manusia itu sendiri. Ada wujud yang tidak tampak:
“Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu
lihat, Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.”(QS Al-Haqqoh: 38-39)
Dengan demikian objek ilmu meliputi
materi dan non materi, fenomena dan non fenomena, bahkan ada wujud yang jangan
kan dilihat, diketahui oleh manusia saja tidak seperti yang ditegaskan dalam
surat An-Nahl ayat 8.
“Allah menciptakan apa yang kamu
tidak mengetahuinya.”(QS An-Nahl : 8)
Dari sini jelas bahwasannya pengetahuan
manusia amat terbatas dan wajar Allah
mengaskan bahwa manusia hanya diberi sedikit pengetahuan:
"Dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS Al-Isro ( 17) :
85)
Apabila diperhatikan dari wahyu pertama,
akan diperoleh isyarat bahwa ada 2 cara perolehan dan pengembangan ilmu.
Pertama, mengejarkannya dengan pena dengan apa yang diketahui manusia
sebelumnya . Kedua, Allah mengajar
manusia (tanpa pena) apa yang belum diketahuinya
Cara pertama adalah mengajar dengan alat
atau atas dasar usaha manusia sedangkan cara kedua adalah mengajar tanpa alat
atau tanpa usaha manusia. Walaupun berbeda keduanya berasal dari satu sumber
yaitu Allah swt.[7]
Menurut ilmuwan obyek ilmu mencakup alam materi dan non materi maka utuk meraih
imlu menggunakan tatacara dan sarana tertentu. Al-Quran telah mengisyaratkan
ada 4 sarana untuk meraih ilmu, yaitu pendengaran, penglihatan dakal dan hati.
Sepeti yan tertulis dalam al-Quran surat An-Nahl ayat 78 yang temaktub diatas.
Dalam pendidikan islam dapat
dibuktikan bahwa perintah Al-Quran tentang menuntut ilmu tidaklah terbatas pada
ajaran-ajaran syariah tertentu akan tetapi juga mencakup setiap ilmu yang
berguna bagi manusia. Untuk melakukan hal itu harus ditunjukan dan
didefinisikan kewajiban dan tujuan seorang muslim dalam kehidupan di dunia.
Allah melalui kitabnya Al-Quran telah mengaskan bahwa semuanya akan kembali
pada penciptanya.
" (yaitu) jalan Allah yang Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua
urusan." (QS As-Syura ; 53)
Tujuan penciptaan semua makhluknya
termasuk jin dan manusia adalah agar mereka menyembah dan mendekatkan diri
kepada yang maha kuasa.(surat Adzariyat ayat 56)
"Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku." (QS Ad-Dzariyat : 56)
Dengan demikian tujuan utama manusia
adalah mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridhonya. Segala sesuatu yang
mendekatkan diri kepada tuhannya dan petunjuk-petunjuknya pada arah tersebut
adalah terpuji. Ilmu hanya berguna jika dijadikan alat untuk medekatkan diri
kepada Allah, jika tidak maka ilmu akan mejadi penghalang besar.
Ibadah kepada Allah tidak hanya
melalui shalat, puasa dan sebagainya. Akan tetapi setiap gerakan (aktifitas)
menuju Taqaa\rrub (mendekatkan) diri kepada Allah merupakan ibadah. Salah satu
saran untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan menggunakan ilmu. Cara
dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah diantaranya adalah meningkatkan
pengetahuan tentang kebesaran Allah, membantu mengembangkan masyarakat muslim
dan merealisasikan tujuan-tujuannya. Membimbing orang lain membantu memecahkan
berbagai problem masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap
ilmu yang tidak menolong manusia dijalan menuju Allah diumpamakan keledai yang
membawa mautan buku diatas yang tebal.
"Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, Kemudian mereka tiada
memikulnya[1474] adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS Al-Jum’ah : 5)
Sayyid Qutb dalam tafsirnya Fi
Dzilalil Quran mengatakan bahwa dalam wahyu pertama bentuk atau pokok
masalah ilmu tidak disebutkan sebab ia melihat ilmu secara umum. Lebih dari itu
ayat ini mengisyaratkan seluruh ilmu adalah pemberian Allah. Menuasia terdidik
harus menyadari hal itu dan menghadapkan wajahnya untuk meraih ridha Allah swt.
Karena itu ilmu tidak boleh menghalangi hubungan antara manusia dan tuhannya.
Ilmu yang memisahkan hati menusia dan [enciptanya tidak berarti kecuali
penyimpangan dan penyelewengan dari asalnya dan melupakan tujuannya. Ilmu tidak
memberikan kebahagiaan kepada pemiliknya meupun kepada orang lain dan menjadi
sebab terjadinya kekejaman, ketakutan, kecemasan dan kehancuran. Hal ini
dikarenakan telah sesat arah, terasing dan kehilangan jalan menuju Allah.[8]
- Kesimpulan
Dengan penjelasan ini digariskan bahwa
titik tolak atau motivasi pencari ilmu,tujuan akhir dan pemenfaatannya harus
karena Allah. Dan juga dapat disimpulkan bahwa seluruh ilmu, baik ilmu-ilmu
teologi maupun ilmu kealaman merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah. Peranan ilmu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, maka ilmu itu
suci. Kesucian ilmu tidak bersifat intrinsik sebab setiap bidang ilmu selama
tidak menjadi alat taghut (selain Allah atauanti allah), maka ilmu
merupakan sarana pencerahan dan sebaliknya ilmu dapat menyesatkan.
[1]
Sulaiman Noordin, Sains Menurut Pespektif Islam (Kualalumpur,
Malaysia:PT Dwi Rama, 2000) hal 1.
[2] Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca.
[3] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha
Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah
ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan
faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti
tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[4] Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca.
[5]
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Menuju
Millenium Baru (Jakarta: penerbit Kalimah, 2001),13.
[6] M. Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an:
Tafsir Maudlu’I Atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1999, cet
IX), 435-436.
[7]
M. Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an………hal 434.
[8]
Sayyid Qutb, Fi Zilalil Quran, Jilid VI, hal 262-263.
4 komentar:
mantap gan ane pengen belajar terus nih hehehe :D
setuju banget deh ane jadi pengen belajar terus :)
bener bener mantep deh gan, buat inropeksi bahwa ilmu tidak terbatas
kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada MBAH atas nomor togel.nya yang MBAH
berikan 4 angka 7643 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus MBAH.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu MBAH. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan MBAH..
sekali lagi makasih banyak ya MBAH … bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi MBAH BAKARO,,di no ((( 082-333-348-575 )))
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 275
juta, wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Kami Berani Bersumpah Bahwa Ini Kisah Nyata Dari Kami Demih Allah Demi Tuhan.
Cuma mbah bakaro.Yg Bisa Membuktikan Angkanya,
Karna Sudah Banyak Dukun2 Yg Kami Hubungi Tidak Ada Satupun Yg Membawakan Hasil.
Jika Anda Ingin Merasakan Kemenangan Dalam Permainan Angka Togel 2D,3D,4D 5D, 6D,di Jamin Tembus 100%.
Bilah Ada Waktu Silahkan Tlpon MBAH BAKARO .Nomor Hp: : 082-333-348-575-
Posting Komentar