Sebuah
lembaga pendidikan berdiri disekitar masyarakat, yang mana lembaga tersebut
memilki sebuah visi dan misi yaitu mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan memiliki
tingkatan – tingkatan mulai dari jenjang SD, SMP. SMA sampai PERGURUAN
TINGGI dari tingkatan –tingkatan ini memiliki sebuah perbedaan, yang mana SD
(sekolah dasar) berawal dari peserta didik yang belum mengetahui apa-apa
dan didalamnya diajarkan dasar dari ilmu pengetahuan. SMP juga merupakan
tingkatan menuju wawasan ilmu pengetahuan, dimana siswa di ajarkan berupa ilmu
–ilmu alam, sosial dan sebagainya tak sekedar dasar ilmunya akan tetapi sebuah
aplikasi dasar yang telah dipraktekan seemenjak ditemukanya oleh para ilmuwan. Adapun
tingkatan SMA sebuah tanjakan menuju pengkhususan yang mana didalamnya
dibagi dua jurusan IPA dan IPS. IPA merujuk pada perhitungan, rumus dan logika
sedangkan IPS merujuk pada sosial, pengetahuan, dan keaadaan masyarakat. Sedangkan
perguruan tinggi merupakan sebuah pendalaman ilmu secara khusus yang
kemudian diaplikasikan kepada masyarakat. Dari tingkatan tersebut akan
menghasilkan siswa yang berkompeten dalam bidangya.
Banyak
lembaga juga menjadikan pendidikan sebagai arah utama memajukan kondisi bangsa
sebagai contohnya negara jepang. mulai dari pendidikan sepang bisa menguasai revolusi industri dunia. selain jepang juga
negara cina, korea, iran dan lain sebagainya. begitu banyak contoh -contoh yang
bermula dari pendiidikan bisa kemana saja akan tetapi disamping itu semua, pola
pikir masyarakat kita menilai dari sebuah pendidikan dari dasar sampai tingkat
atas semuanya atas dasar uang, tanpa uang pendidikan tak lanca. Dan inilah
sebuah pola pikir yang dikembangkan dari kebanyakan lembaga-lembaga yang mana lembaga
tersebut hanya memprioritaskakn pada keuntungan semata tanpa dilihat dari aspek
lain seperti kemampuan siswa, kecerdasan siswa, dan minat siswa. Dari sinilah
kegiatan sebuah lembaga pendidikan yang semuanya, didasarkan atas keuntungan semata menyebabkan
pendidikan hanya dipaksakan dan hasil
itu semua, tak akan seperti yang diharapkan bahkan menghasilkan siswa –siswa
yang hanya berpikiran materialisme atau hanya
menghasilkan keluaran yang biasa-biasa aja. begitu juga siswa jika dirinya
merasa dipaksa untuk menerima sebuah pendidikan tanpa didasari pemahaman yang
sebenarnya maka pendidikan dijadikan sebuah ruangan yang didalamnya hanya diisi
oleh orang –orang yang hanya menginginkan ijazah sedangkan ilmunya hanya
sekedar sampah. Kegiatan pembelajaran
didalam pendidikan tak akan tercipta seperti yang diinginkan oleh seorang
pengajar jika pembelajaran tersebut hanya sebagai kegiatan sampingan yaitu
hanya sekedari pemasukan keuangan.
maka
dari ideologi diatas menjadikan murid akan merasa berat disaat menjalani proses
pendidikan dan upaya tersebut berdampak dari kebanyakan orang lebih memilih
kerja dari pada meneruskan sekolah karena dengan kerja akan menghasilkan uang
sedangkan sekolah belum tentu mulus dapat uang . ideologi inilah manjadikan
pendidikan bagaikan penyanderaan peserta didik. Dan dari pola pikir inilah yang
dijadikan sebagai dasar dari pengalihan kesebuah pekerjaan.
Makna
sebenarnya pendidikan merupakan sebuah perubahan yang menjadikan manusia
memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan juga sebagai pembeda antara hewan dan
manusia. jika pendidikan tidak dimulai dari rasa kemauan yang didasari
pemahaman yang benar akan pendidikan maka akan sulit untuk diteruskan dan itu akan
menjadikan manusia dalam kekangan yang terus menerus dirasakan ketika menjalani
sebuah proses pendidikan baik SD . SMP , SMA maupun perguruan tinggi
Kesalahpahaman
terhadap pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh tindakan orang tua melainkan
dari pihak lembaga tersebut. Karena
proses pembelajaran bukan saja dirumah melainkan
di lembaga pendidikan. Kesukaan seseorang dengan pendidikan akan tercermin pada
saat
menggali
ilmu dimana pun dia berada. Dan dari keberadaanya akan selalu disertai dengan
ilmu.
Ilmu dan harta memiliki
sebuah perbedaan sangat jauh. ilmu jika semakin
bertambah maka akan melindungi sipemiliknya. Sedangkan harta semakin bertambah
pemiliknya semakin tidak tenang. dari perbedaan inilah kita dapat membandingkan
antara ilmu dan harta atau antara pendidikan dan pekerjaan. pendidikan sudah
pasti akan mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak akan tetapi pekerjaan belum
tentu didalamnya ada pendidikannya.
Terakhir
sebuah pendidikan dapat menyandera peserta didik karena siterdidik tidak mau lagi untuk diajarkan atau
sudah tidak lagi ingin melanjutkan sekolah
karena sekolah hanya seperti itu
tak ada yang baru dan inilah pola pikir yang salah kaprah, kalau kita memahami
kenapa kita perlu pendidikan maka bangsa ini akan kaya dan masyarakatnya dapat
keluar dari kemiskinan. Berawal dari sebuah pendidikan kita bisa menguasai dunia
dan ini tlah terbukti, maka dari itu janganlah berkecil hati dulu akan tetapi
sukailah dulu dan dari rasa suka ini pendidikan akan menyelamatkan kita bukan
menyandera kita khususnya bagi kita yang merasa masih sekolah baik di jenjang
SD. SMP. SMA maupun PERGURUAN TINGGI,
0 komentar:
Posting Komentar