TUTORIAL KOMPUTER
  • 10 Virus Komputer Paling Mematikan Di Dunia
  • Kunci Mempercepat Acces Komputer
  • MENGENAL SISTEM KOMPUTER
  • Sejarah Perkembangan Komputer
  • Informasi computer terkini
  • Mengenal System Software
  • Mengupas Masalah Motherboard
  • Mengupas Detail Tentang CPU
  • Kode Mempercepat Editing Paragraf
  • Memproteksi Folder Dengan Password
  • Macam-Macam Perintah Pada Run Commands
  • Mempercepat Waktu Shutdown
  • Ubah Tampilan Windows
  • Kode Akses Siemens
  • Kode Akses Samsung
  • Kode Akses Sony Ericsson
  • Kode Akses Nokia
  • Seni Photoshop ( Angan Merokok )
  • Menyembunyikan Menu Help Pada Start Menu
  • Menyembunyikan Menu Document Pada Start Menu
  • Menyembunyikan menu Find pada Start Menu
  • Mengembalikan Folder Documents Yang Hilang
  • Memproteksi File
  • Mengganti Icon Drive
  • Mengganti Alignment Pada Drop Down Menu
  • Disable Klik Kanan Pada Taskbar
  • Disable Klik Kanan Pada Dekstop & Explorer
  • Menyembunyikan Menu Start Menu
  • Persentasi Antara Flash Dan Power Point
  • Mengganti Screen Saver Lewat Registry
  • Menghilangkan Username Pada Start Menu
  • Menampilkan Administrator Di Welcome Screen
  • Menyembunyikan My Recent Documents
  • TUTORIAL HACKER
  • Bad Unicode
  • Cara Skip Win Registrasi XP
  • Craking Dengan F.A.R.A.B.I
  • DoS, Serangan yang Belum Tertangkal
  • Hack Dan Prinsip Dasar Psikologis Hack
  • Hacking NT Server Melalui Remote Data Service
  • 95% Web Server Di Dunia has been dead
  • Hacking Web Site with cart32.exe installed
  • Konsep Lain Menjebol Server Webfroot Shutbox
  • Istilah Teknologi Informasi Bahasa Indonesia
  • Mendapatkan account ISP gratis!
  • Mendapatkan Serial Number WinZip 8.1
  • Menghilangkan Password Bios
  • Mengintip Password Linux
  • Menjebol Apache Web Server Melalui Test-Cgi
  • Menjebol Server Melalui Service FTP
  • Pembobolan 1000 Kredit Card di Step-up
  • Penjebolan Server Melalui FTP
  • Hati-hati DLM Mengetikkan Klikbca.Com
  • VIRUS M HEART
  • Bongkar Password Microsoft Acces
  • BUG TELKOMSEL & (FREE Phone ke-CYPRUS
  • Cara Efisien Mendapatkan Puluhan Ribu Email
  • Cara Sederhana membuat virus PHP
  • Cara Singkat Menginfeksi Openssh-3.4p1 Z
  • Cracking GateKeeperm
  • HACKING FOR BEGINNER
  • Hack Windows NT2000XP Admin Password
  • Melewati pembatasan hak akses warnet
  • Melindungi Data dari SQL Injection
  • memainkan fungsi tombol HP
  • Membedah Teknik SQL Injection
  • Bongkar key Windows Dengan @ stake LC4
  • Meminimalkan Biaya Saat menelpon Di Wartel
  • Menangani Virus Lohan
  • MENGACAK-ACAK REGISTRY WARNET
  • Mengelabui Pengejar Hacker
  • Meng-Hack Pesawat Telepon Yang Terkunci
  • Meng-hack PHP-BUg's
  • Kelemahan pasword & login yahoo pd Cgi
  • Trik Penjebolan Sites
  • Ragam Hacking Menggunakan Google
  • Rahasia Teknik Serangan SQL Injenction
  • Teknik Pembuatan Virus Makro Pd XP
  • Seni Internet, Googlingg
  • Situs Hacker Yang Ikut Bermasalah
  • Teknik Hacking Situs KPU Dr segla arah
  • Teknik Menyusup Ke TNP Center KPU
  • Tip N Trik Telephon Gratis Musso
  • Trik Mereset Password Windows 9x
  • TUTORIAL BLOG
  • Menuliskan Script di Blog
  • Membuat Artikel Terkait/Berhubungan
  • Membuat Feed di Blog Dengan Javascript
  • Membuat Navigasi Breadcrumb di Blog
  • Membuat Meta Deskripsi di Halaman Blog
  • Membuat Readmore Versi 1
  • Membuat Read More Otomatis di Blog
  • Membuat Read More Versi 2
  • Membuat Tabs Menu Horizontal
  • Membuat Menu Tab View
  • Membuat Menu Vertikal
  • Cara Memasang Musik Pada Blog
  • Membuat Template Blog Hasil Buatan Sendiri
  • Buat Threaded Comment dgn Intense Debate
  • Membuat Menu DTree
  • Membuat Tab Menu Dengan Banyak Style
  • Menambah Toolbar Baru di Blogspot
  • Cara Membuat Tabel di Blog
  • Cara Membuat Tulisan Berjalan
  • Melakukan Backup Website atau Blog
  • Mendapatkan Free Hosting
  • Membuat Widget Status Twitter pada Blog
  • Manampilkan Profil Facebook di Website (blog)
  • Membuat Avatar Komentar Pada Blogger
  • Membuat Halaman Contact Me pada Blogspot
  • Cara Membuat Status Yahoo Messenger di Blog
  • Mendapatkan Layanan Google Friend Connect
  • Membuat Nomor Page Posting Di Blog
  • Tips dan Trik Menambah Kolom Di Blog
  • Mengatasi "Invalid Widget ID" pada Blogger
  • Membuat Slide Show Album Foto di Blog
  • Membuat Kotak Komentar dibawah Posting
  • Cara Membuat Kotak Link Exchange
  • Membuat Link Download
  • Cara Membuat Dropdown Menu
  • Cara Membuat Buku Tamu
  • Trik Memproteksi Blog
  • Cara Membuat Search Engine
  • Membuat Kategori / Label di Blogger
  • Menghilangkan Navbar (Navigation Bar)
  • Memasang Emoticon di Kotak Komentar
  • Menambah Emoticon di Shoutbox
  • Pasang Jam di Sidebar
  • Memasang Pelacak IP Address
  • Mengganti Tulisan "Older Post / Newer Post"
  • Memasang Alexa Traffic Rank
  • Memasang Tombol Google Buzz
  • Cara Membuat Cursor Animasi
  • Menyembuyikan Buku Tamu
  • 5 Cara Terbaik Mendapatkan Uang Dari Blog
  • Blogging Cepat Dengan BlogThis!
  • 21 Posts Separator Images
  • Mengganti Link Read More Dgn Gambar
  • Cara Menampilkan 10 Artikel Di Recent Posts
  • Offline Blogging Dgn Windows Live Writer
  • Cara Memasang Jadwal Sholat
  • Cara Membuat Daftar Isi Blog Otomatis
  • Membuat Daftar Isi Blog Manual
  • Iklan Google Adsense Di Tengah Artikel
  • Membuat Link Warna - Warni
  • Meletakkan Widget Di Bawah Header
  • Membuat Kotak Scrollbar
  • Memasang Video Di Artikel
  • Kode Warna HTML
  • Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

    Latihan Menulis Paragraph


    PERTEMUAN 1
    Latihan Tulis-Menulis Paragraph
    Pertama kali dipertemukan dengan materi ini dan pertama kali juga mengetahui cara membuat paragraph. Meskipun masih dalam taraf penulisan bebas. Sudah dikenalkan dengan pembagian paragraph seperti paragraph deskripsi, klasifikasi, compere dan contrast. Di dalam pertemuan bersama ust ma’mun sering sekali membicarakan tentang kelogisan didalam tulisan. Karena tulisan karya ilmiah harus logis dan dapat dipertanggung jawabkan.

    1.      Latihan pertama penulisan paragraph klasifikasi
    Katanya, belajar paragraph ini paling muda karena kita hanya mengelompokan saja, Cuma yang harus diperhatikan dalam penulisan adalah topic sentencenya karena inti dari persoalan yang mau kita tulis pertama kali.  Didalam penulisannya juga menjelaskan bagian-bagian penulisan seperti adanya topic sentence, kalimat mayor, kalimat minor dan kesimpulan. Bagian-bagian ini harus masuk di setiap paragraph. Adapun Latihan pertama kali saya, berjudul keterlambatan waktu belajar tulis-menulis. Tulisan paragraph ini memiliki kritikan seperti kurang memperhatikan tanda koma titik disaat penulisan. Adapun untuk yang lain Alhamdulillah sudah benar.

    2.      Latihan kedua paragraph compere dan contrast
    Paragraph ini membandingkan satu dengan yang lain, dengan penjelasan yang adil antara satu dengan yang dibandingkan dengan diperhatikan juga topic sentencenya seperti antara ad-Diin dan Religion, atau antara sekolah umum dan pesatren. Adapun tugasnya yang diberikan oleh ust ma’mun memiliki kritikan yaitu untuk memperhatikan kata sambung, agar dapat dicerna oleh pembaca. Adapun tugas kedua untuk paragraph klasifikas sudah benar meskipun di sana ditulis no conclution. Padahal di revisi tugas sudah saya kasih conclution akan tetapi yang diambil kertas pertama yang baru saya buat.

    3.      Latihan kedua paragraph diskripsi
    Penulisan paragraph ini diharuskan penulis banyak baca buku, sangat sistematis dalam penulisannya, dan sangat analisis. Sebab banyak footnote dalam satu paragraph lebih baik dan keilmiahannya terlihat. Adapun seorang pembaca ketika melihat tulisan ilmiah. Pertama kali yang akan dilihat adalah sistematika penulisan, kedua, referensi dalam satu paragraph, ketiga, tema yang dituli, menarik atau tidak.

    Adapun evaluasi tulisan paragraph yang telah diperiksa oleh ust ma’mun affany adalah

    1.      Kita sering lupa topic sentencenya ketika menulis
    2.      Menulis ilmiah berbeda dengan menulis sejarah, hikmah dan opini.
    3.      Jangan mengulang frase kata dua kali dalam kalimat yang berdekatan.
    4.      Penulisan ilmiah diperlukan kelogisan.
    5.      Tulisan yang bagus bisa menyederhanakan kalimat yang sulit menjadi tulisan yang bisa dipahami.
    6.      Ketika menulis, posisikan diri si penulis seakan-akan menjadi pembaca.
    7.      Paragraph tidak ada batasan tapi lebih baik paragraph maksimal ½ halaman.
    8.      Untuk menentukan topic sentence harus menulis isi dulu dan juga harus menyesuaikan footnote yang telah dikumpulkan.
    9.      Kandungan topic sentence harus mengandung what, why, when, which, who.

    Kesalahan umum yang terjadi dalam penulisan

    1.      Kalau membuat tulisan untuk taraf mahasiswa jangan langsung mengutip. Tetapi harus ada penjelasan dari kutipan baik langsung maupun tidak langsung.
    2.      Menganalisa tulisan harus sering dilakukan agar semakin baik dalam penulisan paragraph.
    3.      Ide pokok akan menjadi rancu atau bingung ketika ada ide pokok kedua setelah yang pertama.
    4.      Penulisan kesimpulan berfungsi untuk menekankan topic sentence.
    5.      Hati-hati dalam penggunaan kata penghubung dan kesalahan pengetikan lebih dari 3 kali.
    Lebih bahaya kalimat yang salah dari pada topic sentencenya

    Akulturasi budaya belajar


     

    Akulturasi budaya belajar

    Akulturasi timbul sebagai akibat adanya kontak langsung dan terus-menerus antara kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan adanya suatu perubahan kebudayaan yang asli dari kedua masyarakat bersangkutan.
    Akulturasi budaya belajar dapat terwujud melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam antara lain : pertama, kontak budaya belajar bisa terjadi antara seluruh anggota masyarakat atau sebagian saja, bahkan individu-individu dari dua masyarakat. Kedua, kontak budaya belajar berjalan melalui perdamaian diantara kedua kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui cara permusuhan antar kelompok. Ketiga, kontak budaya belajar timbul diantara masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik dalam politik maupun ekonomi.

    Transmisi Budaya Belajar

     
    Pewariasan budaya belajar dapat disamakan dengan istilah “Transmisi kebudayaan”. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat.


    1.      Kepribadian dan budaya belajar
    Pembahasan kepribadian pada umumnya membicarakan aspek internal individu, sementara budaya belajar berkaitan dengan aspek eksternal individu 

    ·         Kepribadian yang selaras
    Kepribadian yang selaras di sini adalah kepribadian yang sesuia dengan nilai dan norma yang berkembang dimasyarakat yang bersangkutan. Seorang individu yang selaras adalah individu yang menjadikan pendukung kebudayaan yang besangkutan secara penuh karena jenis kepribadian yang dimilkinya itu terbentuk karena pengaruh kebudayaan dimana ia tinggal.

    ·         Kepribadian yang menyimpang
    Kepribadian sesorang tidak selalu tumbuh sebagaimana yang diinginkan oleh orang tuanya atau masyarakat bersangkutan. Orang tua dan masyarakat hanyalah menyediakan sarana bagi perkembangan kepribadian. Suatu perkembangan tidak bisa memaksa individu untuk menjadi hitam semua atau putih semua. Kepribadian adalah sesuatu yang bersifat kejiwaan dan perkembangan mempunyai dinamika tersendiri.
    Adanya kenyataan bahwa kepribadian itu tidaklah senantiasa sama dalam suatu masyarakat, dapat kita perluas dengan menunjukan gejala banyaknya orang yang memilki kelainan jiwa. Penyakit ini disinyalir disebabkan oleh adanya tekanan-tekanan sosial-budaya yang amat besar mempengaruhi kepribadian individu-individu besangkutan.
    2.      Sarana pewarisan budaya belajar
    Pewariasan budaya belajar dapat disamakan dengan istilah “Transmisi kebudayaan”. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat.
    Tanpa mempertahankan usaha pewarisan maka masyarakat akan punah dan dilupakan. Usaha pewarisan budaya dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan cara melibatkan berbagai institusi sosial yang ada, baik pada lingkungan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan sekolah dan juga media masa sebagai penyalur informasi.

    ·         Lingkungan Pendidikan Keluarga
    Dalam lingkungan keluarga memungkinkan seorang individu atau kelompok melakukan suatu identifikasi dilingkungannya, dan secara perlahan-lahan diinternalisasikan dalam kehidupannya. Proses identifikasi dalam keluarga menjadikan seseorang dapat mengenal keseluruhan anggota keluarganya, baik saudara dekat maupun saudara jauh.
    Para orang tua atau kelompok yang sudah mapan dalam tansmisi kebudayaan berfungsi sebagai nara sumber aktifmelalui tindakan yang bersifat responsif dan senantiasa mendorong, menjelaskan berbagai kenyataan yang ada dilingkungan beserta perubahan-perubahan yang berlangsung disekitarnya. Upaya merespon, mendorong dan menjelaskan itu didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, yang berlaku dilingkungannya sehingga cara-cara melaksanakan pembelajaran itu senantiasa disesuaikan dengan perwujudan kebudayaannya. Atau dengan kata lain cara-cara budaya belajar itu tidak lain sebagai hasil adaptasi dirinya dengan kebudayaan yang dianutnya.
    Keluarga mempunyai peranan penting karena dalam keluarga itulah suatu generasi dilahirkan dan dibesarkan. Mereka mendapat pelajaran pertama kali di lingkungan keluarga, apalagi bagi masyarakat yang belum mengenal dan menciptakan lingkungan pendidikan formal.

    ·         lingkungan pendidikan masyarakat
    masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan untuk hidup bersama. Pada prinsipnya suatau masyarakat terwujud apabila di antara kelompok individu-individu tersebut telah lama melakukan kerja sama serta hidup bersama setelah menetap. Sistem pewarisan budaya lewat lingkungan masyarakat berlangsung dalam berbagai pranata sosial, diantaranya pemilahan hak milik, perkawinan, religi, sitem hukum, sestem kekerabatan dan sistem edukasi.

    ·         lingkungan pendidikan sekolah
    sekolah adalah sarana yang diciptakan oleh masyarakat yang berfungsi untuk melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja yang berupa latihan untuk kecerdasan, melainkan menghaluskan moral dan menjadikan akhlak yang baik. Sekolah dalam masyarakat dikategorikan sebagai pendidikan formal. Pendidikan di sekoah dalam kerangka pewarisan budaya jelas sekali arahnya. Para pendidik yang bertugas sebagai guru melakukan penyampaian pengetahuan dan interaksi moral itu berdasarkan rancangan atau program yang disesuaikan dengan sistem pengetahuan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Dan proses pewarisan budaya disekolah dilakukan secara bertahap, terencana dan terus-menerus.
    ·         lingkungan pendidikan media masa
    media masa adalah suatu bagian dalam masyarakat yang bertugas menyebarluaskan berita, opini, pengetahuan, dan sebagainya. Sifat media masa adalah mencari bahan pemberitaan yang aktual (hangat), menarik perhatian, dan menyangkut kepentingan bersama. Media masa sebagai media kontrol bagi terjadinya berbagai penyimpangan dari nilai dan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.
    Salah satu fungsi media masa yakni sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat. Banyak informasi yang diberitakan dan memuatnya berbagai pendapat-pendapat mengenai berbagai masalah dilingkungan masyarakat sacara langsung tidak langsung akan memperluas wawasan para pembacanya.

    REVOLUSI CARA BELAJAR

          
    Pendidikan sekarang ini sangatlah membutuhkan perhatian khusus agar tetap dapt berjalan sesuai dengan tujuan yang diingikan bersama. Metode pembelajaran yang digunakan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pendidikan. Seorang guru dituntut untuk menguasai berbagai model-model pembelajaran, di mana melalui model pembelajaran yang digunakannya akan dapat memberikan nilai tambah bagi anak didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari proses pembelajarannya adalah hasil belajar yang optimal atau maksimal. Dengan demikian dapat dihasilkan output yang berkualitas. 
           Selama ini banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam proses mengajar. Secara umum yang dimaksud dengan metode pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran dengan cara ceramah dimana peran guru di sini aktif dan peserta didik cenderung pasif. Ada sebuah pendapat yang menyatakan bahwa metode tersebut sudah tidak layak digunakan, hingga kini muncul metode pembelajaran baru. Metode yang dimaksud yaitu metode pembelajaran hypnoteaching. Metode pembelajaran yang penyampaian materinya menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar. Metode yang mampu memunculkan ketertarikan tersendiri pada setiap peserta didik. Untuk itu kita harus mampu membandingkan kedua metode tersebut. Dengan begitu kita dapat menentukan metode mana yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran sekarang.



    Pembahasan
    A.    .Pengertian Pembelajaran Konvensional

          Pembelajaran konvensional adalah salah satu model pembelajaran yang hanya memusatkan pada metode pembelajaran ceramah. Pada model pembelajaran ini, siswa diharuskan untuk menghafal materi yang diberikan oleh guru dan tidak untuk menghubungkan materi tersebut dengan keadaan sekarang (kontekstual). 
         Freire (1999) memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber-“gaya bank” (banking concept of education). Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Proses ini lebih jauh akan berimplikasi pada terjadinya hubungan yang bersifat antagonisme di antara guru dan siswa. Guru sebagai subjek yang aktif dan siswa sebagai objek yang pasif dan diperlakukan tidak menjadi bagian dari realita dunia yang diajarkan kepada mereka. 
            Burrowes (2003) menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. 
    pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri, yaitu:
    1. pembelajaran berpusat pada guru, 
    2. terjadi passive learning, 
    3. interaksi di antara siswa kurang,
    4. tidak ada kelompok-kelompok kooperatif, dan 
    5. penilaian bersifat sporadis. 
    Menurut Brooks & Brooks (1993), penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada tujuan pembelajaran berupa penambahan pengetahuan, sehingga belajar dilihat sebagai proses “meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar. 
    Langkah-langkah Model Pembelajaran Konvensional
    NO-FASE-PERAN GURU
    1. Menyampaikan tujuan-Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut
    2. Menyajikan informasi-Guru menyajikan informasi kepada siswa secara tahap demi tahap dengan metode ceramah
    3. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik-Guru mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpan balik
    4. Memberikan kesempatan latihan lanjutan-Guru memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah.

    b.Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvesional di Indonesia
           Seorang guru dituntut untuk menguasa berbagai model-model pembelajaran, di mana melalui model pembelajaran yang digunakannya akan dapat memberikan nilai tambah bagi anak didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari proses pembelajarannya adalah hasil belajar yang optimal atau maksimal.
            Namun, salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Model ini sebenarnya sudah tidak layak lagi kita gunakan sepenuhnya dalam suatu proses pengajaran, dan perlu diubah. Tapi untuk mengubah model pembelajaran ini sangat susah bagi guru, karena guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan menggunakan model pembelajaran lainnya.
           Memang, model pembelajaran kovensional ini tidak serta merta kita tinggal, dan guru mesti melakukan model konvensional pada setiap pertemuan, setidak-tidak pada awal proses pembelajaran di lakukan. Atau awal pertama kita memberikan kepada anak didik sebelum kita menggunakan model pembelajaran yang akan kita gunakan. Menurut Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
          Selanjutnya menurut Roestiyah N.K. (1998) cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah Pendidikan ialah cara mengajar dengan ceramah. Sejak duhulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa, ialah secara lisan atau ceramah. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru. Bahwa, pembelajaran konvensional (tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru.
             Metode mengajar yang lebih banyak digunakan guru dalam pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori. Menurut Ruseffendi (1991) metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai- pada pengajaran matematika”. Kegiatan selanjutnya guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya, kemudian memberi soal-soal latihan, dan siswa disuruh mengerjakannya.
            Jadi kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan guru. Subiyanto (1988) menjelaskan bahwa, kelas dengan pembelajaran secara biasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : pembelajaran secara klasikal, para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu.
           Guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku teks atau LKS, dengan mengutamakan metode ceramah dan kadang-kadang tanya jawab. Tes atau evaluasi yang bersifat sumatif dengan maksud untuk mengetahui perkembangan jarang dilakukan. Siswa harus mengikuti cara belajar yang dipilih oleh guru, dengan patuh mempelajari urutan yang ditetapkan guru, dan kurang sekali mendapat kesempatan untuk menyatakan pendapat.
              Banyak kita temukan di lapangan bahwa selama ini pembelajaran matematika didominasi oleh guru melalui metode ceramah dan ekspositorinya.
              Disamping itu, menurutnya guru jarang mengajar siswa untuk menganalisa secara mendalam tentang suatu konsep dan jarang mendorong siswa untuk menggunakan penalaran logis yang lebih tinggi seperti kemampuan membuktikan atau memperlihatkan suatu konsep. Hal senada ditemukan oleh Marpaung (2001) bahwa dalam pembelajaran matematika selama ini siswa hampir tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi dan cara (alternatif) sendiri dalam memecahkan masalah.
           Dari uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran matematika secara biasa adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru dimana guru mengajar secara klasikal yang di dalamnya aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ekspositori, dan siswa hanya menerima saja apa-apa yang disampaikan oleh guru, begitupun aktivitas siswa untuk menyampaikan pendapat sangat kurang, sehingga siswa menjadi pasif dalam belajar, dan belajar siswa kurang bermakna karena lebih banyak hapalan.
          Jika dilihat dari tiga jalur modus penyampaian pesan pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih sering menggunakan modus telling (pemberian informasi), ketimbang modus demonstrating (memperagakan) dan doing direct performance (memberikan kesempatan untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung). Dalam perkataan lain, guru lebih sering  menggunakan strategi atau metode ceramah dan/atau drill dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum secara ketat. Guru berasumsi bahwa keberhasilan program pembelajaran dilihat dari ketuntasannya menyampaikan seluruh materi yag ada dalam kurikulum. Penekanan aktivitas belajar lebih banyak pada buku teks dan kemampuan mengungkapkan kembali isi buku teks tersebut. Jadi, pembelajaran konvensional kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on activities).
          Berdasarkan definisi atau ciri-ciri tersebut, penyelenggaraan pembelajaran konvensional merupakan sebuah praktik yang mekanistik dan diredusir menjadi pemberian informasi. Dalam kondisi ini, guru memainkan peran yang sangat penting karena mengajar dianggap memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar (pebelajar). Dengan kata lain, penyelenggaraan pembelajaran dianggap sebagai model transmisi pengetahuan (Tishman, et al., 1993). Dalam model ini, peran guru adalah menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa. Sedangkan peran para siswa adalah menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sesuai dengan informasi yang diberikan.

    c. Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran Konvensional

    Pengajaran model ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan, terutama:
    a. Berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.
    b. Menyampaikan informasi dengan cepat.
    c. Membangkitkan minat akan informasi.
    d. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.
    e. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.

    Namun demikian pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
    a. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan.
    b. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
    c. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis.
    d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
    e. Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on activities).
    f. Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
    g. Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu.
    h. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
    i. Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal .[1]
    B.       Revolusi Cara Belajar

                  Setiap orang tentu punya bakat yang berbeda-beda dan juga mempunyai gaya hidup dan gaya kerja kerja yang unik. Namun, kebanyakan sekolah kita diselenggarakan dengan asumsi setiap orang itu identik. Lebih buruk lagi kebanyakan diselenggarakan dengan sebuah system evaluasi dan ujian yang menghargai hanya sejumlah kecil kemampuan.Dan penghargaan pada usia dini, sering memisahkan yang dinyatakan berbakat dan cerdas dari mereka yang dianggap kurang cerdas dan tidak berprestasi.
                Barangkali inovasi pendidikan terburuk dalam abad ini adalah yang disebut tes kecerdasan. Tes ini berhasil menguji kemampuan tertentu, akan tetapi ia tidak menguji semua kemampuan. Yang lebih buruk lagi tes ini mendukung konsep bahwa kecerdasan itu konstan sejak lahir. Kecerdasan itu tidak konstan. Kesalahan besar dari tes IQ ( Intelligent Quotient) adalah bahwa ia menyamakan logika dengan kecerdasan keseluruhan. Padahal logika hanyalah salah satu bentuk dari pemikiran, kemampuan berpikir atau kemampuan belajar.
                Howard Gardner – Profesor pendidikan dari Universitas Harvard berhasil menghancurkan mitos “IQ konstan” melalui berbagai penelitiannya. Gardner berhasil membuktikan bahwa setiap orang paling tidak memiliki tujuh “pusat kecerdasan” bahkan mungkin lebih. Tujuh kecerdasan tersebut adalah :
    1.      Kecerdasan Linguistik: yaitu kemampuan berbicara atau menulis dengan baik.
    2.      Kecerdasan Logis-Matematis: yaitu kemampuan menalar, menghitung dan menangani pemikiran logis.
    3.      Kecerdasan Visual-Spasial: yaitu kemampuan melukis, memotret atau mematung.
    4.      Kecerdasan Jasmaniah-Kinestesis; yaitu kemampuan menggunakan anggota tubuh.
    5.      Kecerdasan Musikal: yaitu kemampuan mengubah lagu, bernyanyi dan memainkan alat music.
    6.      Kecerdasan Interpersonal (kecerdasan social); yaitu kemampuan berhubungan dengan orang lain.
    7.      Kecerdasan Intrapersonal; yaitu kemampuan mengelola perasaan dan kesadaran diri sendiri.[2]
    Carl Jung, seorang Psikiater (1921) mengelompokan tipe orang menjadi 4 tipe: perasa (feeler), pemikir (thinker), pelakon (sensor), dan orang yang mengandalakan intuisi (intuitor) dan kemudian diklasifikasikan lagi menjadi orang introvert dan ekstrovert.
    1.      Pemikir ekstrovert, banyak ditemui di bidang manajemen, strategi militer dan berbagai disiplin sains.
    Pemikir introvert, tertarik pad aide demi ide itu sendiri.
    2.      Perasa ekstrovert, sangat peduli dengan nasib orang lain.
    Perasa introvert, ikut menderita akibat dari menginternalisasi masalah-masalah dunia dan menganggap itu sebagai beban.
    3.      Pelakon ekstrovert, pecinta olahraga, pencari ketegangan, dan pemburu kesenangan.
    Pelakon introvert, menganggap dunia luar tidak menarik dan tidak memuaskan, lalu memusatkan perhatian ke dalam diri untuk mencari kepuasan.
    4.      Intuitif ekstrovert, mengawali hal-hal baru dengan bersemangat, tetapi tidak selalu dapat diandalkan. Gampang berpindah minat dari satu hal ke hal lain.
    Intuitif introvert, para visioner dan pemimpi yang menghasilkan sesuatu dari sumber daya batiniah.

    Menemukan gaya belajar Anda
                Menurut penelitian Profesor Ken dan Rita Dunn, secara umum gaya belajar setiap orang merupakan kombinasi dari tiga factor :
    1.      Bagaimana Anda menyerap informasi dengan mudah
    Dalam penelitian Dunn, ditemukan bahwa :
    Ø  Hanya 30% siswa yang dapat mengingat 75% dari apa yang mereka dengar selama periode kelas normal (pelajar auditorial).
    Ø  40% siswa dapat menguasai apa yang mereka baca atau lihat (pelajar visual). Sebagian memproses informasi dalam bentuk teks dan sebagian dalam bentuk gambar atau diagram.
    Ø  15% siswa dapat belajar paling baik dengan cara tactual (tactual). Mereka perlu menangani bahan-bahan, menulis, menggambar dan terlibat dalam pengalaman nyata.
    Ø  15% siswa lainnya bersifat kinestetik. Mereka paling baik belajar dengan tindakan fisik, terlibat dalam pengalaman nyata yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan mereka.[3]
    Menurut Dunn setiap orang biasanya dan  mempunyai sebuah kekuatan dominan dan sebuah kekuatan sekunder. Karena  di ruang kelas atau seminar, jika kekuatan perceptual kita tidak sesuai dengan metode pengajaran kita akan mengalami kesulitan belajar. Kecuali jika kita dapat mengimbanginya dengan kekuatan perceptual kita yang kedua.
    Dari penelitian mereka pelajar yang paling besar mengalami resiko gagal dalam kelas tradisional adalah pelajar kinestetik dan tactual, baru kemudian pelajar yang bersifat visual saja atau auditorial saja.
    2.      Bagaimana Anda mengatur dan memproses informasi
    Orang yang memiliki otak kiri yang kuat mampu menyerap informasi secara logis, mereka dapat menyerapnya dengan mudah jika informasi disajikan dalam urutan yang logis dan linier. Sedangkan orang yang otak kanannya dominan biasanya senang menemukan gambaran besarnya terlebih dahulu, mereka sangat menyukai presentasi yang melibatkan visualisasi, imajinasi, music, seni dan intuisi.
    Jika anda dapat menghubungkan kedua kekuatan tersebut maka akan membuka jalan ke “pusat-pusat kecerdasan berganda” (multiple intellegence centers). Dan ini menyebabkan anda dapat menyerap dan memproses informasi secara lebih efektif.
    3.      Kondisi yang mempermudah Anda menyerap dan menyimpan informasi
    Kondisi yang akan mempengaruhi kemampuan belajar anda antara lain :
    Ø  Lingkungan fisik : suara, cahaya, suhu, tempat duduk, sikap tubuh.
    Ø  Kebutuhan emosional, emosi adalah kunci bagi system memori otak. Muatan emosi dari presentasi dapat berpengaruh besar dalam proses belajar.
    Ø  Kebutuhan social, ada orang yang suka belajar sendiri, bersama rekan atau berkelompok.
    Ø  Kebutuhan fisik dan biologis ; waktu makan, tingkat energy dalam sehari, kebutuhan mobilitas dan waktu belajar.
    Dari penelitian Dunn, lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan belajar yang
    Dapat selalu melayani berbagai kecerdasan bawaan dan gaya belajar. Akan tetapi banyak sekolah khususnya sekolah menengah masih diarahkan menuju pengajaran “akademis” dua dimensi pada pelajar tipe linguistic dan logis.

    Bagaimana menemukan gaya belajar yang disukai pelajar
                Jalan terbaik untuk menemukan gaya belajar siswa adalah dengan bertanya  langsung dan memintanya untuk  berdiskusi tentang gaya belajar dan minat siswa, dengan cara tersebut anda dapat meniadakan penghalang antara guru dengan murid dan secara langsung dapat juga menilai mereka dari suaranya.
    Ø  Untuk pelajar bertipe visual, jika kita  meminta instruksi maka dia akan menggambarkannya, tetapi periksa apakah dia termasuk yang berorientasi teks atau gambar. Mereka juga ada yang menyukai video. Pelajar bertipe visual cenderung teratur, rapi dan berpakaian necis.
    Ø  Pelajar bergaya auditorial biasanya tidak suka membaca buku atau buku petunjuk. Dia lebih suka bertanya untuk mendapatkan informasi.
    Ø  Pelajar kinestetik dan tactual selalu ingin bergerak.
    Gaya kerja unik Anda
                Barbara Prashing (pemimpin Creative learning Company) Selandia Baru menyatakan, “orang dari segala usia dapat belajar apa saja jika diberi kesempatan untuk melakukannya dengan gaya unik mereka, dengan kekuatan pribadi mereka sendiri”. Menurutnya “gaya kerja” dapat didefinisikan sebagai cara orang yang termasuk angkatan kerja untuk menyerap dan menyimpan informasi baru dan sulit, berpikir atau berkonsentrasi, melakukan pekerjaan hariannya, dan menyelesaikan masalah secara efektif.

    Empat gaya berpikir
                Selain gaya belajar dan gaya bekerja ada juga gaya berpikir dan Anthony George seorang professor kurikulum membaginya dalam 4 gaya berbeda, yaitu :
    1.      Sekuensial konkret (SK)
    Mendasarkan dirinya pada realitas, mereka memproses informasi dengan cara teratur, urut dan linier. Realitas adalah apa yang dapat mereka serap melalui indra fisik. Praktik adalah cara belajar yang terbaik bagi mereka.
    2.      Acak konkret (AK)
    Pemikir acak konkret juga mendasarkan dirinya pada realitas, tetapi cenderung lebih melakukan pendekatan coba-coba. Mereka sering membuat lompatan intuitif yang diperlukan untuk pemikiran kreatif sejati. Jika anda seorang acak konkret gunakan kemampuan berpikir divergen anda dan anda sangat perlu melihat berbagai hal dari berbagai sudut pandang.
    3.      Acak abstrak (AA)
    Pemikir acak abstrak mengatur informasi melalui refleksi, dan berkembang pesat dalam lingkungan tak terstruktur dan berorientasi kepada manusia. Menurut DePorter
    Dunia nyata bagi pelajar AA adalah dunia perasaan dan emosi.
    4.      Sekuensial abstrak (SA)
    Pemikir SA suka sekali dengan dunia teori dan pikiran abstrak. Mereka suka berpikir konseptual dan menganalisis informasi. Berpotensi menjadi filosof dan ilmuan peneliti yang hebat. Mereka mudah mengetahui apa yang penting. Proses berpikir mereka logis, rasional, dan intelektual, dan aktifitas favoritnya adalah membaca.


    [1] http://tiannugros.blogspot.com/2010/07/perbandingan-pembelajaran-konvensional.html
    [2] www.forumkami.net/.../89335-apa-hukum-mengajar-belajar-aku
    [3] http://www.wattpad.com/857153-revolusi-cara-belajar-mu-disini

     
    Support : Creating Website | Tutorq Template | Template
    Copyright © 2011. FAROUQ'S - All Rights Reserved
    Template Modify by Creating Website
    Proudly powered by Blogger