Mengenai pengertian modal kerja
terdapat beberapa konsep adalah:
1.
Konsep
Kuantitatif
Dalam
konsep kuantitatif pengertian modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam
dalam aktiva lancar yang berupa kas, piutang-piutang, persediaan, persekot
biaya. Dana yang tertanam dalam aktiva lancar akan mengalami perputaran dalam
waktu yang pendek. Jadi besarnya modal
kerja adalah sejumlalh aktiva lancar.
2.
Konsep
Kualitatif
Besarnya
modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam dalam aktiva lancar yang
benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan atau sesudah
dikurangi besarnya utang lancar.
Dengan
kata lain besarnya modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang
lancar.
a.
Besarnya
aktiva lancar:
-
Kas Rp 1.800.000
-
Piutang Dagang Rp
3.200.000
-
Piutang Wesel Rp 500.000
-
Persediaan Rp
2.100.000
-
Persekot Biaya Rp 70.000 +
Rp 8.300.000
b.
Besarnya Utang
Lancar:
-
Utang Dagang Rp 1.100.000
-
Utang Wesel Rp 250.000
-
Utang Gaji Rp 800.000 +
Rp 2.150.000 –
Modal Kerja adalah Rp
6.150.000
3.
Konsep
Fungsional
Dalam
konsep ini besarnya modal kerja adalah:
a.
Besarnya kas
b.
Besarnya
persediaan
c.
Besarnya
piutang (yang dikurang besarnya keuntungan)
d.
Besarnya
sebagian dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap.
Macam-macam Modal Kerja
Modal kerja merupakan kekayaan atau
aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untu menyelenggarakan kegiatan
sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Modal kerja dalam
suatu perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Modal kerja
permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu
modal kerja yang harus selalu ada pada perusahaan agar berfungsi dengan baik
dalam satu periode akuntansi. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua:
a.
Modal kerja
primer (primary working capital) adalah sejumlah modal kerja minimum yang harus
ada pada perusahaan untuk menjamin kelangsungan kegiatan usahanya.
b.
Modal kerja
normal (normal working capital) yaitu sejumlah modal kerja yang dipergunakan
untuk dapat menyelenggarakan kegiatan produksi pada kapasitas normal.
2.
Modal Kerja
Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu
modal kerja yang dibutuhkan saat tertentu dengan jumlah yang berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu periode. Dapat dibedakan:
a.
Modal kerja
musiman yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh
perubahan musim.
b.
Modal kerja
siklis yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh
perubahan permintaan produk.
c.
Modal kerja
Darurat yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah yang penyebabnya tidak
diketahi sebelumna (misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi dan sebagainya).
MANAJEMEN MODAL KERJA
Manajemen modal kerja pada dasarnya
meliputi:
1.
Perencanaan
Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Perubahan
dari aktivitas usaha suatu perusahaan akan mengakibatkan perubahan terhadap
kebutuhan modal kerja. Kebutuhan modal kerja dalam satu periode (satu tahun)
pada waktu yang akan datang dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Kebutuhan
modal kerja = Periode perputaran modal kerja x Rata-rata pengeluaran kas per
periode
a.
Peride
perputaran modal kerja adalah dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan
kedalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi
kas.
b.
Rata-rata
pengeluaran kas per periode adalah hasil perhitungan rata-rata dari sehala
pengeluaran kas untuk melaksanakan kegeiatan perusahaan sehari-hari baik berupa
pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja, biaya administrasi umum dan
penjualan.
Contoh:
Periode Perputaran:
-
Lama waktu
pembelian bahan baku 15
hari
-
Lama waktu
proses produksi 10
hari
-
Lama waktu
penyimpanan di gudang barang jadi 2 hari
-
Lama waktu
proses pengumpulan piutang 7 hari
Periode perputaran 35 hari
Pengeluaran
setiap hari:
-
Pembelian
bahan baku Rp
1.000.000
-
Pembelian
bahan penolong Rp 100.000
-
Upah tenaga
kerja langsung Rp 200.000
-
Biaya pabrik
lain-lain Rp 700.000 +
Jumlah pengeluaran Rp 2.000.000
Maka besarnya kebutuhan modal kerja setiap hari
untuk melaksanakn kegiatan produksi adalah :
35 x Rp 2.000.000 =
Rp 70.000.000
2.
Sumber-sumber
Pemenuhan Modal Kerja
Modal
kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat dipenudhi dari dua sumber:
a.
Sumber intern
adalah modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri yang terdiri dari:
-
Laba yang
ditahan
-
Penjualan
aktiva tetap yang dilaksanak perusahaan
-
Keuntungan
penjualan surat-surat berharga/efek diatas harga nominal
-
Cadangan
penyusutan
b.
Sumber-sumber
ekstern
Pemenuhan modal kerja dapat
diambilkan dari sumber-sumber luar perusahaan yang merupakan utang bagi
perusahaan. Antara lain:
-
Supplier
-
Bank-bank
-
Pasar modal
3.
Penggunaan
Modal Kerja
Penggunaan
modal kerja akan menyebabkan perubahan berntuk penurunan jumlah aktiva lancar
yang miliki perusahaan, namun tidak selalu penggunaan aktiva lancar diikuti
dengan perubahan dan penurunan jumlah modal kerja yan dimiliki perusahaan.
Penggunaan
aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah:
a.
Pembayaran
kerugian dalam kegiatan operasional perusahaan
b.
Pembayaran
kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat-surat berharga
c.
Adanya
pembayaran utang-utang jangka panjang
d.
Adanya
pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar
e.
Adanya
pengambilan kas oleh pemilik perusahaan dan pengambilan keuntungan atas
pengambilan dividen oleh pemilik dalam perseroan terbatas
f.
Adanya
pembentukan dana dari aktiva lancar pada tujuan tertentu dalam jangka panjang.
4.
Laporan Sumber
dan penggunaan modal kerja
Sebagai
dasar perencanaan, pengelolaan dan pengawasan modal kerja dimasa yang akan
datang bagi manaenem diperlukan laporan perubahan modal kerja yang menunjukkan
secara rinci terjadinya kenaikan atau penutunan modal kerja dari tahun ke tahun
serta penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan itu.
Perubahan
modal kerja yang terjadi, dengn kenaikan aktiva lancar dan penurunan utang
lancar di nilai amat baik apabila berasal dari hasil operasi perusahaan yang
bersangkutan, dapat dinilai kurang baik bila modal kerja itu berasal dari utang
jangka panjang.
Untuk
dapat mengetahui perubahan modal kerja dapat dengan membandingkan dua pneraca
dari dua tahun yang berurutan dan kemudian diperhitungkan perubahan kenaikan
atas penurunan modal kerjanya.
5.
Cara pemenuhan
kebutuhan dana
Untuk
pemenuhan modal kerja harus diperhitungkan antara ratio likuiditas dan ratio
rentabilitas. Di samping itu pemenuhan modal kerja memallui kredit jangka
panjang dan kredit jangka pendek yang tingkat bunganya tidak sama maka perlu
diperhitungkan mengenai ‘optimum modal’. Untuk menghitung optimmum modal menurut
Jl. Meij perlu perhitungan ‘jangka waktu kritis’.
Contoh
=
Tingkat
bunga kredit jangka panjang = 18%
Tingkat
bunga kredit jangka pendek = 24%
Tingkat
bunga simpanan uang di bank = 15%
Maka
besarnya jangka waktu kritis:
1.
Kalau
satuannya hari
Jangka waktu kritis = 365
18 – 15 x
1 hari
24 – 15
=
121 hari
2.
Kalau satuan
perhitungannya adalah bulan
Jangka waktu kritis = 12
18 -15 x 1 bulan
24
– 15
=
4 bulan
Jadi pengertian jangka waktu
kritis tersebut adalah jangka waktu dimana biaya untuk kredit jangka panjang
sama besarna dengan biaya kredit jangka pendek.
0 komentar:
Posting Komentar